Apple membuat sejarah di Wall Street setelah nilai pasarnya melewati US$3 triliun, karena investor terus berinvestasi di perusahaan-perusahaan teknologi besar.
Vision Pro, yang diluncurkan bulan lalu, merupakan langkah terbaru Apple untuk mempertahankan momentum penjualan dan mencoba mendorong industri realitas campuran (mixed-reality) yang berjuang selama bertahun-tahun untuk berada di arus utama.
Perangkat yang menyerupai kacamata ski berteknologi tinggi ini akan memiliki sistem operasi sendiri, visionOS, dan App Store khusus. Headset tersebut rencananya akan diluncurkan di AS awal tahun depan, dan menyusul untuk wilayah-wilayah lain.
Namum menurut Financial Times, proyeksi baru menunjukkan penurunan tajam dari target penjualan internal sebelumnya sebesar 1 juta unit dalam 12 bulan pertama.
Tantangan utamanya adalah pencipataan tampilan dalam yang beresolusi tinggi, sambil memproyeksikan mata pemakaiannya ke dunia luar. Financial Times juga melaporkan Apple saat ini sedang mengerjakan versi headset yang lebih terjangkau dengan perusahaan pembuat display di Korea.
Juru bicara Apple tidak memberikan komentar langsung, sementara perwakilan Luxshare tidak menanggapi permintaan komentar.
--Dengan asistensi dari Debby Wu dan Edwin Chan.
(bbn)