Suzanne Woolley - Bloomberg News
Bloomberg, Topik soal kecerdasan buatan atau AI (Artificial Intelligence) kemungkinan besar akan muncul ketika para profesional keuangan berkumpul dengan teman atau keluarga mereka saat menghabiskan waktu libur Hari Kemerdekaan Amerika Serikat (AS) yang diperingati pada 4 Juli, jika survei Markets Live Pulse terbaru menjadi indikasi.
Sekitar 40% investor profesional mengantisipasi AI akan menjadi pembicaraan di hari libur AS, yang disetujui oleh 30% investor ritel. Di sisi lain, dampak AI yang paling terlihat adalah membanjirnya uang ke saham-saham teknologi. AI juga disebut-sebut sebagai sesuatu yang dapat mengganggu pengelolaan kekayaan.

Menurut Kassi Fetters seorang perencana keuangan dari Artica Financial Services di Anchorage, Alaska, klien kerap membawa AI dalam pembicaraan yang berhubungan dengan uang. "Nama permainannya sekarang adalah menjadi baik-baik saja dalam kondisi yang mengharuskan adaptasi, pembelajaran, dan perubahan yang konstan," katanya. Menambahkan bahwa investor yang lebih muda "memandang AI sebagai alat lain, bukan musuh."
Menurut survei MLIV Pulse dengan 593 responden secara global, risiko resesi juga muncul sebagai tema yang mungkin terdengar saat orang-orang AS menghabiskan libur hari kemerdekaan pada 4 Juli atau pertemuan serupa di tempat lain di seluruh dunia. Namun di saat yang sama, 48% investor ritel dan 39% profesional mengatakan mereka akan menghindari percakapan apapun yang berhubungan dengan keuangan di acara kumpul-kumpul keluarga berikutnya.
PHK di berbagai industri keuangan dapat menjelaskan kenapa persentase investor profesional yang ingin meningkatkan tabungan lebih banyak daripada investor ritel. Sekitar 54% profesional berharap mereka bisa lebih banyak menabung tahun ini daripada tahun lalu, dibandingkan dengan 43% responden yang tidak bekerja di sektor keuangan.

Survei tersebut menunjukkan investor profesional dan ritel memiliki pendapat yang cukup sinkron mengenai rencana menabung. Hampir sepertiga dari kedua kelompok mengatakan strategi yang paling baik digambarkan dengan pernyataan, "Saya menempatkan sebagian uang saya di aset 'aman' seperti rekening tabungan, CD, dan dana pasar uang."
Investor telah mengamankan banyak uang di reksa dana pasar uang. Menurut Investment Company Institute, aset sudah mencapai angka US$5,4 triliun pada 28 Juni, dibandingkan dengan tahun lalu di angka US$4,5 triliun di titik yang sama.
Pendekatan 60/40
Pendekatan yang paling populer jika bicara soal tabungan adalah pendekatan 60/40, yang membagi uang antara aset aman dan aset berisiko seperti saham dan alternatif. Hal tersebut merupakan pilihan dari 48% investor profesional dan 53% investor ritel.
Investor yang mengharapkan portofolio investasi (termasuk tabungan) untuk melampaui inflasi tahun ini terdiri dari 56% investor profesional dan 58% investor ritel. Dengan harapan tinggi untuk pengembalian investasi nyata yang disesuaikan dengan inflasi dari kepemilikan saham.
Saat ini, memprediksi bahwa portofolio saham akan mengalahkan inflasi tahun ini tampaknya tidak terlalu kontroversial, selama portofolio tersbeut berada di S&P 400 atau sejumlah saham yang memicu kenaikan hampir sepanjang tahun ini seperti Nvidia Corp., pembuat cip yang diperlukan untuk menggerakkan AI generasi terbaru. Jika portofolio diinvestasikan di S&P 500 pada awal tahun, investor telah melihat keuntungan sekitar 16%.
Di antara komentar yang tertulis, emas dan keuntungan pada perdagangan opsi mendapatkan banyak persetujuan.
Namun, seorang peserta survei punya pendapat yang berbeda. Mereka menjawab: Pengembalian dari "kepuasan" akan melebihi inflasi.
Dengan inflasi yang masih tinggi, dan prospek pasar keuangan yang sangat tidak pasti, salah satu cara yang diantisipasi beberapa profesional untuk mendapatkan pengembalian yang mengalahkan tingkat inflasi adalah melalui gaji mereka. Hal tersebut disampaikan oleh 21% peserta survei dibandingkan dengan 10% investor ritel. Namun, untuk mempersiapkan diri menghadapi resesi yang akan datang, 50% dari semua investor yang disurvei mengatakan bahwa mereka menyisihkan pengeluaran sehari-hari.

Tidak semua orang mengambil sikap defensif. Beberapa responden survei menulis bahwa mereka "menanti Treasury pindah ke sektor real estat yang tertekan" atau menyimpan "uang tunai yang akan digunakan secara oportunistik."
Sementara hampir semua komentar tertulis tentang langkah-langkah untuk mengantisipasi resesi berkaitan dengan hal finansial, satu responden fokus pada diri sendiri, "mencoba lebih fokus pada kesehatan mental dan ketahanan mental." Dan AI tidak diragukan lagi akan digunakan untuk membuat aplikasi yang membantu dalam hal tersebut.
Survei MLIV Pulse terhadap pembacara Bloomberg News di terminal dan online dilakukan setiap pekan oleh tim Markets Live Bloomberg yang juga menjalankan Blog MLIV.
(bbn)