Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - Pemerintah Indonesia tengah menyusun peta jalan hilirisasi investasi strategis dalam rangka mendorong transformasi ekonomi.

Presiden Joko Widodo pun berharap program hilirisasi industri yang tengah berjalan dapat dukungan finansial dari industri perbankan nasional. Pasalnya hilirisasi tambang dinilai mampu meningkatkan daya saing dan kinerja ekspor, dan menyerap tenaga kerja.

"Saya titip agar ini dikawal oleh bank-bank, caranya kalau ada orang yang ajukan kredit untuk bikin smelter, beri. Apalagi org kita sendiri jangan dipersulit. Untungnya jelas untuk negara dan perusahaan," ujar Jokowi dalam acara Mandiri Investment Forum di Hotel Fairmont, Jakarta, Rabu (1/2/2023).

Saat ini pemerintah tengah menyiapkan rencana untuk melarang ekspor sejumlah mineral menyusul keberhasilan pelarangan ekspor nikel beberapa waktu lalu. Pemerintah Indonesia akan melarang kegiatan ekspor bijih bauksit dan konsentrat tembaga pada Juni 2023. 

Setelah dua komoditas itu, pemerintah juga merencanakan bersiap melanjutkan pelarangan ekspor timah. Dari kebijakan tersebut, Jokowi berharap Indonesia bisa mendapatkan nilai tambah dari pembangunan ekosistem baterai listrik yang saat ini dibutuhkan oleh industri kendaraan listrik di dunia. 

Ia pun memproyeksikan Indonesia bisa naik kelas menjadi negara maju dengan pendapatan per kapita mencapai US$ 21,000 di 2045 mendatang.

"Perkiraan saya di 2027-2028 kalau konsisten jadi ini barang, dan dikawal terus harapannya di 2045, PDB Indonesia akan ada di US$9 triliun - US$11 triliun dengan income per kapita US$ 20,000 - US$ 21,000 kita bisa jadi negara maju, kalau nanti digugat, lalu kita mundur, kita enggak akan jadi negara maju," jelas Jokowi.

(evs)

No more pages