Logo Bloomberg Technoz

Begitu juga ORI022 yang memberi imbalan 5,95% ketika bunga acuan BI7DRR di level 4,25%, mencerminkan selisih sekitar 1,7%.

Sedangkan ORI023 yang menawarkan 5,9% untuk tenor 3 tahun, hanya berselisih 0,15% saja dengan tingkat bunga acuan BI7DRR saat ini yang ada di 5,75%.

Bagaimana bila dibandingkan obligasi ritel syariah yaitu sukuk ritel?

Untuk sukri SR016 misalnya, memberi kupon 4,95% sehingga selisih dengan BI7DRR mencapai 1,45%. Bahkan SR017 lebih lebar lagi selisihnya mencapai 2,15%.

Semakin lebar selisih antara tingkat kupon maka itu memberi peluang untung lebih besar bagi investor. Sebaliknya, bila selisihnya semakin sempit maka sebenarnya hal tersebut cenderung kurang menarik bagi para pemodal.

Akan tetapi, perlu dicatat, lebar sempitnya spread atau excess return tersebut juga dipengaruhi oleh proyeksi kondisi makroekonomi. Pemerintah selaku penerbit surat utang akan cenderung memberikan excess return yang tinggi/lebar ketika kondisi makroekonomi kurang positif, supaya para investor tertarik masuk.

Begitu juga sebaliknya, spread akan cenderung lebih kecil memperlihatkan penerbit surat utang meyakini kondisi makroekonomi cukup stabil sehingga tingkat imbal hasil yang tidak terlalu jauh dengan bunga acuan, masih akan mampu menarik investor.

Pegang Sampai Jatuh Tempo atau Jual di Tengah Jalan?

Salah satu kelebihan ORI023 dibandingkan SBN ritel lain seperti sukuk tabungan atau saving bond ritel adalah ia bisa dilepas atau dijual di pasar sekunder. Investor tidak harus memegangnya sampai jatuh tempo.

Jadi, apabila seorang investor tertarik menempatkan dananya, anggaplah sekitar Rp100 juta di ORI023-T3 bertenor tiga tahun, akan tetapi saat tahun kedua ia mencairkan dana investasinya 100%, itu dimungkinkan. Tanpa ada penalti atau denda tertentu. 

Opsi menjual ke pasar sekunder sebelum jatuh tempo akan memberikan potensi keuntungan dari kenaikan harga ORI023 di pasar sekunder. Sebagaimana diketahui, ketika dirilis harga obligasi di patok di harga par 100. Harga obligasi bisa naik ataupun turun dipengaruhi banyak faktor dan sentimen pasar.

Ketika seorang investor menjual ORI023 ke pasar sekunder ketika harganya tengah naik, misalnya ke 105, maka ia mendapatkan keuntungan harga jual (capital gain). Sebaliknya bila ia menjualnya kala harga turun di bawah 100, investor mencatat capital loss.

Dalam jangka pendek, pasar obligasi diperkirakan masih berada dalam tekanan menyusul sentimen bunga acuan Federal Reserve yang diprediksi akan naik 2 kali lagi di sisa tahun ini.

Kenaikan bunga acuan The Fed akan membuat pamor surat utang AS semakin menarik dan mengurangi daya tarik surat utang emerging market seperti Indonesia. Alhasil, yield atau tingkat imbal hasil surat utang RI bisa terus naik, mengindikasikan penurunan harga di pasar sekunder. 

Lantas, strategi mana yang lebih menguntungkan dalam berinvestasi ORI023: pegang sampai jatuh tempo (hold to maturity) atau lepas kembali sebelum jatuh tempo ke pasar sekunder (buyback), mari melihat perbandingannya:

Skenario 1: Yield to Maturity

Menempatkan dana investasi sebesar Rp100 juta selama tiga tahun (hold to maturity) untuk ORI023-T3, bisa memberikan total keuntungan sekitar Rp15,77 juta selama tiga tahun investasi. Pembayaran kupon perdana sebesar Rp728.033, lalu kupon berikutnya sebesar Rp442.530/bulan.

Sedangkan bila menempatkan di ORI023-T6 dengan strategi yang sama, total keuntungan yang didapatkan mencapai Rp33,23 juta selama enam tahun investasi. Terdiri atas pembayaran kupon perdana Rp752.631 dan kupon per bulan sebesar Rp457.470/bulan.

Skenario 2: Yield to Call 

Menempatkan dana investasi Rp100 juta di ORI023-T3 lalu menjualnya ketika harga di pasar sekunder sebesar 102% setelah berinvestasi (menempatkan dana) selama 12 bulan. 

  • Pendapatan kupon perdana Rp728.033, lalu 11 kali menerima kupon masing-masing sebesar Rp442.530, total pendapatan kupon selama 12 bulan mencapai Rp5,59 juta
  • Capital gain= Rp100 juta x (102-100)= Rp2 juta, sehingga nilai pokok yang diterima saat jual ORI023 di pasar sekunder adalah Rp102 juta
  • Total pendapatan= Rp5,59 juta (kupon) + Rp2 juta (capital gain) = Rp7,59 juta

Menempatkan dana investasi Rp100 juta di ORI023-T3 lalu menjualnya ketika harga di pasar sekunder tengah turun di 98% setelah berinvestasi (menempatkan dana) selama 12 bulan.

  • Pendapatan kupon perdana Rp728.033, lalu 11 kali menerima kupon masing-masing sebesar Rp442.530, total pendapatan kupon selama 12 bulan mencapai Rp5,59 juta
  • Capital loss= Rp100 juta x (98-100)= Rp2 juta, sehingga nilai pokok yang diterima investor saat jual ORI023 di pasar sekunder adalah Rp98 juta
  • Total pendapatan = Rp5,59 juta (kupon) akan tetapi nilai pokok diterima berkurang Rp2 juta menjadi tinggal Rp98 juta.

(rui/aji)

No more pages