Lonjakan inflasi dan kenaikan suku bunga menjadi dua faktor yang memukul para manajer aset dan pasar, terutama dengan indeks S&P 500 yang anjlok 19% tahun lalu. Saham BlackRock terpantau melemah 0,3% ke US$ 754,94 pada pukul 12.47 waktu New York sehingga menyebabkan penurunan profit perusahaan sejak awal tahun sebesar 6,5%. Tahun lalu, saham BlackRock juga merosot 23%.
Selain BlackRock, perusahaan-perusahaan lainya di Wall Street telah menunda perekrutan karyawan dan melakukan PHK akibat ketidakpastian ekonomi dan ancaman resesi. Sebelumnya, Goldman Sachs Group Inc. telah mengumumkan rencana PHK 3.200 karyawan minggu ini, sepertiganya merupakan karyawan unit bisnis perbankan dan perdagangan. Jumlah karyawan Goldman Sachs Group naik 34% sejak 2018 dan telah mencapai lebih dari 49.000 orang per 30 September lalu.
Di awal Desember 2022, Morgan Stanley juga telah mengumumkan rencana PHK sekitar 2% dari total karyawannya di seluruh dunia atau sekitar 1.600 karyawan. Pada akhir kuartal III tahun lalu, karyawan Morgan Stanley telah 80.000 orang, naik sekitar 30% dari 60.000 pada masa sebelum pandemi.
“Selama pandemi, kami belajar beberapa hal tentang bagaimana mengoperasikan bisnis dengan lebih efisien. Ini yang sedang manajemen kami lakukan hingga akhir tahun,” kata CEO Morgan Stanley, James Gorman, Rabu, (7/12/2022).
(tar)