Adegan itu, yang diselingi momen aktor Hyun-bin bermain piano di dermaga, telah mendorong wisatawan ke destinasi itu sampai-sampai Google Maps sekarang menyebutnya sebagai “Lokasi Syuting Crash Landing on You”.
Destinasi ini pun menjadi ikon romantis yang diminati pengunjung sebagai lokasi untuk lamaran, pernikahan, dan foto prewedding. Danau Lungern, 40 menit berkendara ke arah timur dari Danau Brienz, yang merupakan tempat pengambilan gambar sebagian episode lain dalam serial tersebut, juga mengalami gelombang masuk turis Korsel.
Pada saat kedatangan, masing-masing turis harus membayar 5 franc Swiss (Rp 83 ribuan) untuk pergi ke tepi dermaga untuk mengambil gambar. Ketentuan itu diberlakukan mulai bulan Mei guna membatasi jumlah turis yang berlebihan.
Semua hasil masuk langsung ke kotamadya Interlaken untuk membantu menutupi biaya infrastruktur yang terkait dengan masuknya pengunjung, seperti pembuangan sampah, toilet, dan papan nama.
Sebagian besar pengunjung biasanya menghabiskan waktu di sana hanya selama satu atau dua jam. Desa itu hanya memiliki beberapa hotel dan restoran sederhana dan hanya sedikit yang mendapatkan keuntungan yang berarti dari kedatangan wisatawan.
“Saya datang ke Swiss 10 tahun lalu, tapi saat itu saya tidak tahu apa-apa tentang Iseltwald,” kata Young-ah Lee, 30, yang berkunjung dari Korsel. “Saya mengetahuinya melalui Crash Landing on You, dan saya senang bisa datang ke sini karena tempat ini sangat indah untuk dikunjungi.”
Ramya Mamidi, 22, seorang keturunan India-Amerika dari Philadelphia, datang bersama saudara perempuannya untuk memotret lokasi tersebut. “Kita bisa melihat keindahan Swiss seperti di drakor,” ujarnya.
Para pengunjung, meski demikian, menyadari risiko dari desa ini menjadi destinasi wisata. Pada kunjungannya, Lee mengungkapkan keresahannya. “Saya pikir sangat bagus bahwa acara tersebut meningkatkan eksposur ke tempat ini yang sebelumnya tidak memiliki banyak pengunjung, tetapi saya juga dapat melihat bagaimana hal itu dapat berdampak buruk bagi penduduk yang tinggal di sini, karena meningkatnya kebisingan dan gangguan.”
Ditanya tentang masuknya wisatawan, beberapa lansia lokal yang duduk dalam jangkauan para turis yang tengah berceloteh mengatakan bahwa jumlahnya terlalu banyak.
“Masyarakat setempat mungkin merasa sedikit kewalahan dengan situasi ini, terutama di tepi danau ini,” kara Markus Berger, kepala komunikasi korporat di kantor pariwisata Swiss. “Ini adalah desa kecil. Masyarakay biasanya memiliki tempat indah ini untuk diri mereka sendiri, dan tiba-tiba memiliki ratusan turis setiap harinya.”
(bbn)