Permintaan maaf ini menjadi preseden baru di Eropa, di mana bekas kekuatan kolonial sejauh ini menghindari tekanan untuk sepenuhnya sadar atas peran mereka dalam perdagangan budak. Para aktivis juga meminta Raja Inggris Charles III, untuk melakukan hal serupa menjelang penobatannya pada bulan Mei.
Willem-Alexander mengatakan bahwa Belanda memainkan peran kunci dalam perbudakan di Suriname, Brasil, dan Karibia, serta Afrika Selatan dan Asia, tempat Perusahaan Hindia Timur Belanda beroperasi. Lebih dari 600.000 orang diangkut dari Afrika melintasi Atlantik dengan kapal Belanda untuk dijual sebagai budak, dan 75.000 dari mereka tidak selamat dari penyeberangan.
Belanda terus mengalami perdebatan sengit mengenai diskriminasi dan kontroversi rasial yang menunjukkan bahwa bangsa Eropa belum berdamai dengan masa lalu kolonialnya, meskipun ada permintaan maaf resmi.
Belanda menjadi kekuatan kolonial besar setelah abad ke-17, menguasai wilayah di seluruh dunia. Pada masa itu, pedagang budak Belanda memperdagangkan lebih dari 600.000 orang.
--Dengan asistensi Diederik Baazil.
(bbn)