Xinyi Luo - Bloomberg News
Bloomberg, Milk tea boba kian populer di dunia dari yang hanya minuman kini menjadi rasa terfavorit untuk beragam jenis sajian makanan ringan.
Seorang kreator konten makanan ringan yang berbasis di New York, MuchwithDes, menemukan permen jelly rasa milk tea boba di sebuah event permen terbesar di Amerika Utara, Chicago’s Sweets and Snacks Expo. Ia memposting video berdurasi 15 detik ke TikTok yang mengulas hal itu pada akhir Mei. Video itu ditonton lebih dari 540.000 dan mendapat hampir 57.000 like. Video itu pun menjadi salah satu kontennya yang memiliki performa terbaik sepanjang masa.
“Sumpah, rasa boba sekarang ada di mana-mana,” ujar sebuah akun yang berkomentar pada postingan itu.
Boba, yang merupakan minuman yang terbuat dari teh manis bertabur topping tapioka bulat-bulat, juga dikenal dengan nama bubble tea, sangat populer di tempat asalnya di Taiwan dan di seluruh Asia selama beberapa dekade ini.
Dalam beberapa tahun terakhir, pemasoknya tersebar di AS hampir seperti Starbucks. Toko boba mengalami peningkatan sebesar 60% selama 2019 hingga 2022 di tujuh area perkotaan utama di AS, mulai dari Chicago hingga New York dan Los Angeles.
Pasar boba di AS, yang kini saking populernya sampai memiliki emoji khusus, diperkirakan akan melonjak dari US$640 juta (Rp 9,6 triliun) pada tahun 2023 menjadi US$2,2 miliar pada tahun 2033.
Kini minuman tersebut beralih dari minuman menjadi menjadi pilihan rasa pilihan untuk berbagai jenis snack, mulai dari popcorn, es krim, kue dan lainnya.
Pada bulan Juli, Jelly Belly Candy Co., akan secara resmi merilis koleksi rasa susu boba seperti mangga, talas, dan matcha. “Kami membedakan antara tren dan trendi,” kata Robert Swaigen, wakil presiden pemasaran global di Jelly Belly. “Ada banyak bukti bahwa ini akan bertahan.“
Jelly Belly telah mengembangkan permen jelly bean rasa boba milk tea sejak Agustus 2021 sambil tetap memonitor popularitasnya. “Itu juga salah satu kriteria yang kami miliki untuk meluncurkan lini baru — ini memiliki umur yang panjang,” tambahnya. “Ini adalah semacam pilihan gaya hidup untuk kelompok Gen Z khususnya.”
(bbn)
