Logo Bloomberg Technoz

Lonjakan Harga Pangan akan Naikkan Inflasi Juni 0,25%: Ekonom

Sultan Ibnu Affan
01 July 2023 14:10

Pedagang mengambil cabai rawit hijau yang dijual di Pasar Minggu, Jakarta, Selasa (18/4/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)
Pedagang mengambil cabai rawit hijau yang dijual di Pasar Minggu, Jakarta, Selasa (18/4/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Laju penurunan inflasi Indonesia akan berlanjut dengan inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) diperkirakan akan turun signifikan di bawah 4% Juni nanti. Deselerasi itu diperkirakan terjadi ketika lonjakan harga pangan menaikkan inflasi bulan lalu 0,25% dari semula hanya 0,09% pada Mei, menurut perkiraan ekonom.

Inflasi domestik pada Juni nanti diprediksi berada di angka 3,64%, menurut perhitungan Ekonom Bank Permata Josua Pardede. Sementara itu, secara bulanan (month-to month), ia memperkirakan inflasi berasa pada kisaran 0,25%, lebih tinggi dibandingkan inflasi Mei yang hanya 0,09% yang diperkirakan  oleh 11 ekonom yang disurvei Bloomberg.

Ekonom mengatakan, faktor tersebut dipengaruhi oleh beberapa komponen harga komoditas pangan yang bergejolak hingga saat ini.

"Inflasi didorong oleh komponen harga bergejolak dan inflasi inti. Inflasi harga (komoditas pangan) bergejolak cenderung meningkat sepanjang bulan Juni," kata Josua saat dihubungi Bloomberg Technoz, Sabtu (1/7).

Misalnya, beberapa harga komoditas pangan yang bergejolak selama Juni ini yakni beras yang meningkat 0,08% month-to-month (mtm), daging ayam sebesar 6,1% mtm, telur ayam 2,3% mtm, bawang putih 4,2% mtm, cabai merah 3,4% mtm, dan juga cabai rawit hingga di atas 7,1% mtm.