Logo Bloomberg Technoz

Aspartam merupakan zat yang banyak digunakan di kalangan produsen makanan karena tingkat kemanisan yang tinggi, namun dengan jumlah kalori yang rendah. Zat tersebut dibuat dengan menggabungkan dua asam amino alami, fenilalanin dan asam aspartat. Aspartam ditemukan pada tahun 1965 oleh ahli kimia James M. Schlatter di AS. Ia dilaporkan saat itu sedang meneliti obat anti maag. Saat menjilat jarinya yang dilapisi oleh senyawa tersebut, ia menemukan rasa manisnya.

Apa keunggulan Aspartam?

Pengganti gula ini ditemukan di ribuan produk yang dibuat oleh sejumlah produsen makanan terbesar di dunia. Coca-Cola Co. dan PapsiCo Inc. menggunakannya dalam kampanye 'zero-sugar', dan Mars Inc. menambahkannya ke produk permen karet Wrigley. Aspartam juga dijual sebagai pemanis siap pakai dengan nama merek seperti Equal dan NutraSweet.

Apa yang akan dikatakan WHO?

Menurut Reuters, WHO berencana merilis dua laporan tentang Aspartam pada 14 Juli. IARC diprediksi akan menyoroti risiko kanker dalam zat tersebut. 

Laporan lain dari Organisasi Pangan dan Pertanian Bersama/Komite Pakar WHO tentang Aditif Makanan, yang akan memberikan penilaian risiko terbaru dari zat pemanis tersbeut, akan menyoroti asupan Aspartam harian yang dapat diterima dan kemungkinan efek buruk lain saat mengkonsumsinya.

Apa kesimpulan lain dari IARC?

Penilaian tersebut akan mengklasifikasikan Aspartam ke dalam salah satu dari empat kategori: karsinogenik pada manusia, perkiraan karsinogenik pada manusia, kemungkinan karsinogenik pada manusia atau "tidak dapat diklasifikasikan sebagai karsinogenisitasnya pada manusia."

Apa kata pedoman saat ini?

JECFA pertama kali mengeluarkan evaluasi pada zat tersebut pada 1981, menyimpulkan bahwa asupan harian yang dapat diterima untuk Aspartam adalah 40 miligram per kilogram berat badan. Batas tersebut didukung oleh regulator lain seperto Otoritas Keamanan Pangan Eropa. Menurut Universitu of Alabama, satu kaleng soda diet 12 ons (355 mililiter) biasanya mengandung sekitar 200 mg aspartam.

Apa kata kelompok lain?

Badan Pengawas Obat dan Makanan AS telah menganggap Aspartam aman sejak 1974, ketika menyetujui senyawa untuk "digunakan sebagai pemanis, permen karet, sereal sarapan dingin, dan bahan dasar kering untuk makanan tertentu." Pada tahun 1996, FDA menyetujuinya digunakan sebagai "pemanis umum".

Namun, Pusat Sains untuk Kepentingan Umum, sebuah kelompok advokasi konsumen, menyebut Aspartam sebagai pemanis rendah kalori yang "paling memprihatinkan" karena ada "bukti kuat bahwa Aspartam menyebabkan kanker dan merupakan karsinogen yang kuat." Kelompok tersebut kemudian mengajukan Aspartam untuk dievaluasi oleh IARC pada 2014 dan 2019.

Apa tanggapan industri?

"Ada konsensus luas dalam komunitas ilmiah dan regulasi bahwa Aspartam aman. Ini adalah kesimpulan yang dicapai berkali-kali oleh badan keamanan pangan di seluruh dunia," kata American Beverage Association kepada Bloomberg dalam sebuah pernyataan. Coca-Cola dan PepsiCo menolak berkomentar.

(bbn)

No more pages