Logo Bloomberg Technoz

Pakar Kebijakan Bongkar Masalah RI Sulit Penuhi Kebutuhan Pangan

Rezha Hadyan
30 June 2023 15:10

Barang bukti penyimpangan distribusi Cadangan Beras Pemerintah atau beras Bulog di Polda Banten Jumat (10/2/2023). (Bloomberg Technoz/ Rezha Hadyan)
Barang bukti penyimpangan distribusi Cadangan Beras Pemerintah atau beras Bulog di Polda Banten Jumat (10/2/2023). (Bloomberg Technoz/ Rezha Hadyan)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Kebijakan pangan di Tanah Air selama ini dinilai bias atau hanya fokus pada beberapa komoditas tertentu. Padahal Indonesia memiliki pangan yang beragam.

Menurut Peneliti Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Azizah Fauzi, kebijakan pangan yang bias perlu dihindari untuk mendorong keragaman pangan di Indonesia. Sebab, kebijakan pangan yang bias turut mempengaruhi akses dan konsumsi pangan produksi domestik untuk komoditas tertentu.

“Kebijakan pertanian sangat dipengaruhi prioritas menyangkut ketersediaan [availability] pangan, terutama beras, dari produksi domestik,” katanya melalui keterangan resmi yang diterima oleh Bloomberg Technoz pada Jumat (30/6/2023).

Pembentukan lumbung pangan atau food estate dilakukan dengan alasan ketahanan pangan. Program ini digarap oleh Kementerian Pertahanan dan Kementerian Pertanian dan kini tersebar di Sumatera, Kalimantan, Nusa Tenggara Timur dan Papua.

Lumbung pangan berambisi meningkatkan produksi domestik, akan tetapi terbatas  beberapa komoditas tertentu saja, diantaranya adalah beras, bawang merah dan bawang putih.