Logo Bloomberg Technoz

WHO Nyatakan Aspartame Pemanis Buatan Sebagai Zat Karsinogenik

News
30 June 2023 09:17

Logo World Health Organization (WHO). ( Stefan Wermuth/Bloomberg)
Logo World Health Organization (WHO). ( Stefan Wermuth/Bloomberg)

Simon Lee - Bloomberg News - 

Bloomberg, Divisi Riset Kanker milik Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) akan menyatakan bahan pemanis buatan aspartame sebagai zat yang berpotensi memicu kanker pada manusia (karsinogenik) pada Juli nanti, menurut laporan Reuters, mengutip orang-orang yang mengetahui proses tersebut namun tida diidentifikasi.

  • Keputusan International Agency of Research on Cancer telah diselesaikan awal bulan ini ssetelah pertemuan para ahli eksternal: demikian sebut laporan.
  • JECFA, Komite Addictive WHO juga meninjau penggunaan aspartam tahun ini, serta akan mengumumkan temuannya pada Juli esok.
  • Juru bicara IARC mengatakan temuan itu dirahasiakan hingga Juli nanti.

Dalam laporan Bloomberg 23 Juni, WHO disebut akan merilis dua laporan baru tentang keamanan aspartam, pemanis buatan populer dalam minuman seperti Diet Coke dan Diet Pepsi, pada 14 Juli.

Badan Internasional untuk Penelitian Kanker telah menilai potensi efek karsinogenik dari zat tersebut, kata seorang juru bicara kepada Bloomberg. Kelompok lain, Komite Pakar Gabungan FAO/WHO untuk Aditif Makanan, juga akan memberikan penilaian risiko terbaru, menyentuh asupan aspartam harian yang dapat diterima dan kemungkinan efek merugikan lainnya dari mengonsumsinya. Grup akan merilis tekad mereka bersama.

Musim panas lalu, Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan AS mengirim surat kepada WHO yang menyatakan keprihatinan tentang laporan yang akan datang, mengatakan “peninjauan aspartam secara bersamaan oleh IARC dan JECFA akan merugikan proses saran ilmiah dan seharusnya tidak terjadi.” Itu lebih disukai hanya JECFA, panel yang dikelola oleh WHO dan Organisasi Pangan dan Pertanian PBB, meninjau risiko yang terkait dengan aspartam. Sebagai tanggapan, WHO mengatakan kepada HHS bahwa kelompok tersebut “bekerja sama secara erat untuk mencegah perbedaan pendapat ilmiah.”