Presiden Emmanuel Macron mengecam pembunuhan itu pada Rabu malam. Ia menyebut tindakan itu tidak dapat dibenarkan via sebuah tweet.
Lebih dari 6.000 orang berunjuk rasa pada Kamis sore di Nanterre untuk memprotes pembunuhan oleh polisi itu. Tayangan di televisi menunjukkan beberapa dari mereka terkena gas air mata dari polisi.
Pihak berwenang secara signifikan meningkatkan jumlah pasukan keamanan di seluruh negeri untuk menghadapi bentrokan lebih lanjut. Layanan bus dan trem ditangguhkan mulai pukul 21:00. Kamis di wilayah Paris.
"Kami akan melakukan segalanya untuk mengembalikan ketertiban," kata Menteri Dalam Negeri Gerald Darmanin saat berkunjung ke balai kota di Prancis utara yang menjadi sasaran pengunjuk rasa. "Penangkapan akan dilakukan malam ini segera setelah kami melihat orang-orang mencoba menyerang gedung-gedung publik, polisi. atau pejabat setempat."
Kerusuhan itu mengingatkan pada kerusuhan berminggu-minggi pada 2005 setelah dua anak laki-laki tewas di gardu listrik usai dikejar polisi.
Otopsi menunjukkan bahwa Nahel terkena satu tembakan yang menembus lengan kiri dan dadanya.
Para bintang sepak bola terkenal, selebritas, dan pemimpin politik pun menyatakan kemarahan mereka atas pembunuhan tersebut.
--Dengan asistensi Samy Adghirni.
(bbn)