Korea Selatan juga tercatat sebagai produsen semikonduktor dan telepon seluler terbesar di dunia. Tentu saja pelemahan kinerja yang terjadi ini merugikan banyak perusahaan di sana.
Pertumbuhan ekonomi dunia melambat sebagai akibat dari kenaikan bunga secara agresif oleh bank sentral demi menjinakkan inflasi yang luar biasa, pasca pandemi mereda yang disusul oleh krisis geopolitik di Ukraina. China juga masih berjuang untuk pulih setelah pelonggaran wilayah ia tempuh.
Langkah China menerapkan restriksi melalui kebijakan Nol Covid selama pandemi beberapa waktu lalu di tambah penurunan harga semikonduktor menjadi salah satu penyebab utama buruknya kinerja perdagangan Korsel. Itu yang digarisbawahi oleh Menteri Keuangan Korsel Choo Kyung-ho beberapa waktu lalu. Di satu sisi, peningkatan impor energi juga semakin memberatkan kinerja neraca dagang.
(bbn)