Logo Bloomberg Technoz

Lagarde memberi sinyal bahwa kenaikan suku bunga acuan oleh ECB bulan depan adalah sesuatu yang hampir pasti. Meski dia tidak yakin terhadap rapat September.

Sementara Bailey menegaskan pentingnya membawa inflasi menuju 2% setelah BoE mengejutkan pasar dengan kenaikan suku bunga acuan 50 basis poin (bps) bulan ini.

Ueda menjadi satu-satunya yang berbeda. Suku bunga acuan di Jepang ditahan karena inflasi masih di bawah 2%.

Namun dia menggarisbawahi ada potensi perubahan kebijakan jika BoJ meyakini inflasi 2% bisa terwujud tahun depan.

Sedikit Bingung

Meski ada kekhawatiran bakal terjadi resesi, ekonomi global sejauh ini mampu bertahan. Namun inflasi tetap bertahan tinggi.

“Para pejabat bank sentral menegaskan mereka siap, tetapi saya rasa mereka sedikit bingung karena dampak (pengetatan moneter) masih relatif kecil,” kata Raghuram Rajan, mantan Gubernur Bank Sentral India.

Saat wawancara dengan Bloomberg Television, Rajan menambahkan “jika Anda melihat inflasi inti, memang turun. Namun belum stabil, dan itu yang menjadi kecemasan.”

“ECB dan The Fed sepertinya sudah dekat dengan puncak suku bunga dan mereka mulai bicara tentang berapa lama akan bertahan di terminal rate. Sedangkan BoE masih berfokus pada seberapa tinggi suku bunga bisa dinaikkan. Terakhir, BoJ tidak akan ke mana-mana dalam waktu dekat,” sebut riset Bloomberg Economics yang disusun David Powell, Anna Wong, Dan Hanson, dan Taro Kimura.

Powell dan kolega di The Fed akan menerima data inflasi terbaru pada Jumat pekan ini, dalam bentuk Personal Consumption Expenditure (PCE). Para ekonom memperkirakan inflasi umum akan melambat ke 3,8% pada Mei setelah tercatat 4,4% bulan sebelumnya karena penurunan harga bahan bakar minyak (BBM).

Namun inflasi inti masih belum berubah, diperkirakan tetap 4,7%.

Proyeksi Powell

Powell menyebut inflasi inti mungkin baru kaan turun ke 2% pada 2025, sehingga inflasi akan tetap bertahan tinggi sehingga merongrong ekonomi.

“Waktu tidak berpihak kepada kita,” ujarnya.

Powell dan Bailey sama-sama menyinggung soal pasar tenaga kerja. Ini memang kekuatan bagi pertumbuhan ekonomi, tetapi pada saat yang sama menyulut inflasi.

Powell menyatakan bahwa resesi mungkin saja terjadi karena kebijakan The Fed, tetapi dia menegaskan itu bukan skenarionya.

BoE belum memperkirakan akan terjadi resesi, tetapi “kita harus waspada,” kata Bailey.

Pada akhirnya, para pejabat bank sentral memperjelas bahwa prioritas nomor 1 adalah menjinakkan inflasi. Meski itu berarti ekonomi akan menderita.

“Perempuan harus melakukan apa yang seharusnya perempuan lakukan,” tutur Lagarde.

(bbn)

No more pages