Brett Miller - Bloomberg News
Bloomberg - Pasar saham Asia diperkirakan bergerak tipis saja pada perdagangan hari ini. Investor akan mencermati sikap hawkish bank sentral dan posisi jelang akhir kuartal II-2023.
Kontrak futures indeks saham acuan di Jepang naik tipis, sementara di Australia dan Hong Kong turun terbatas. Indeks emiten China yang terdaftar di bursa saham Amerika Serikat (AS) juga melemah.
Nilai tukar dolar Australia dan Selandia Baru stabil setelah kemarin jatuh lebih dari 1%. Yen hanya sedikit berubah usai berada di posisi terlemah dalam 7 bulan.
Gubernur Bank Sentral Jepang (BoJ) Kazuo Ueda berbicara di forum di Portugal. Dalam forum tersebut, hadir pula Ketua Bank Sentral AS (The Federal Reserve) Jerome Powell, yang memberi sinyal pihaknya mungkin akan menaikkan suku bunga acuan dalam 2 rapat ke depan.
Christine Lagarde, Presiden Bank Sentral Eropa (ECB), menyatakan suku bunga acuan akan dinaikkan bulan depan jika tren yang ada sekarang belum berubah.
Di Wall Street, investor merespons pernyataan Powell yang membuat perdagangan fluktuatif.
Tarik-menarik terjadi di pasar. Saham produsen chip merosot yang membebani kenaikan emiten-emiten teknologi raksasa seperti Apple Inc dan Microsoft Corp.
Usai penutupan pasar, harga saham perbankan seperti Bank of America Corp dan Wells Fargo & Co menguat setelah bank-bank besar di AS lulus stress test tahunan yang digelar The Fed.
“Posisi akhir kuartal membuat perdagangan menjadi volatil pekan ini. Investor memperkirakan terjadi soft landing. Reakselerasi laba dibutuhkan untuk pergerakan pasar selanjutnya,” kata Mark Hackett, Chief Investment Research di Nationwide.
Pasar swap memperkirakan The Fed akan melanjutkan pengetatan moneter. Powell menegaskan kemungkinan resesi kecil, tetapi memberi sinyal akan ada kenaikan suku bunga acuan dua kali kali, jika diperlukan.
Sementara itu, BlackRock Inc mengambil posisi bullish terhadap kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) yang membuat Nasdaq 100 membukukan kenaikan semesteran terbaik sepanjang sejarah.
Di tempat lain, harga minyak naik setelah AS merilis data penurunan inventori.
(bbn)