Logo Bloomberg Technoz

Waspadai Tiga Pekan Penuh Gejolak di Pasar Saham dan Obligasi

Ruisa Khoiriyah
28 June 2023 16:00

Karyawan melihat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)
Karyawan melihat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Nilai tukar rupiah mengalami bulan-bulan yang buruk menyusul memuncaknya permintaan valas di pasar domestik juga terutama akibat tekanan sentimen bunga acuan global. Mata uang Indonesia sempat mencetak return hingga 6% sejak awal tahun lalu, akan tetapi performa yang buruk selama Mei dan berlanjut Juni, membuat keuntungan rupiah tersisa 3,5% selama semester I-2023.

Tiga pekan ke depan akan sangat krusial bagi arah pergerakan pasar keuangan di seluruh dunia, termasuk untuk pasar saham Indonesia dan nilai tukar rupiah dengan para investor memilih bersikap hati-hati dan waspada sembari menanti rilis data-data penting terutama dari Amerika Serikat, Eropa dan China. Data-data itu akan memberi panduan lebih jelas akan arah bunga acuan Fed fund rate (FFR) di sisa tahun.

Manufaktur China (Sumber: Bloomberg)

Sinyal kenaikan lebih lanjut bunga acuan Fed Fund Rate (FFR) oleh Federal Reserve, bank sentral Amerika, di sisa tahun ini yang diprediksi akan dimulai Juli nanti ditambah pemburukan situasi di Zona Euro, telah membalik momentum pasar keuangan global.

"Pasar obligasi domestik bergeser dari bulish rally ke sideways. Sedangkan bursa saham [IHSG] bergerak sideways berlanjut menjadi double bottoms. Pemodal asing terus keluar dari bursa saham serta ragu-ragu masuk ke pasar obligasi RI," jelas Lionel Prayadi, Macro Strategist Samuel Sekuritas dalam catatan macro strategy weekly yang dikutip, Rabu (28/6/2023).

Sejauh ini, menurut analis, ekspektasi pasar terhadap kenaikan bunga FFR masih bertahan sebesar 25 bps selama semester I-2023. Hanya saja, itu juga akan sangat ditentukan oleh rilis data inflasi PCE Jumat pekan ini serta data inflasi CPI pada 12 Juli nanti.