Antusiasme untuk industri kripto menciptkan rekor pendanaan sebesar US$26,7 miliar atau setara Rp 409,28 triliun pada startup blockchain tahun lalu, yang sebagian besar disalurkan pada kuartal pertama, menurut PitchBook. Angka itu menunjukkan sedikit peningkatan dibandingkan tahun 2021.
“Investor mencoba untuk melihat apa yang akan terjadi selanjutnya dan tidak terburu-buru untuk menginvestasikan dananya,”
Analis Kripto PitchBook Robert Le
Head Research Galaxy Digital Alex Thorn mengungkapkan kasus FTX merupakan alasan tambahan VC mengurangi investasi di startup kripto. Kasus kebangkrutan Celcius pada Juli 2022 menjadi alasan utama seretnya suntikan dana itu.
Faktor lain yang membuat investor takut berinvestasi adalah keruntuhan stablecoin TerraUSD dan penutupan raksasa kripto Three Arrows Capital, di mana kedua mendorong harga aset kripto turun dalam.
David Pakman, Patner CoinFund, menambahkan sekarang VC yang masih tertarik dengan kripto membutuhkan lebih banyak waktu untuk melakukan uji tuntas (due deligence). Para VC akan mensyaratkan perlindungan investor yang lebih kuat dan meminta penempatan perwakilannya di jajaran direksi startup.
Robert Le memprediksi investasi VC di startup kripto meningkat pada musim panas ini, terutama karena banyak VC harus menginvestasikan dana yang telah mereka kumpulkan selama booming aset digital. “Itu tidak bakal tetap rendah selamanya,” katanya.
(roy/hps)