“Kami merasa senang dengan berbagai hasil positif dari upaya-upaya pemerintah untuk mengurangi stunting hingga saat ini, yang didukung oleh Bank Dunia melaluia Program INEY Tahap 1,” kata Direktur Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor-Leste Satu Kahkonen dalam keterangan resminya, dikutip Rabu (28/6).
“Program INEY Tahap 2 merupakan kelanjutan dari kerja sama kami dengan pemerintah dan dukungan kami untuk Indonesia dalam mempercepat pembangunan modal manusia, suatu komponen yang penting dalam mewujudkan cita-cita Indonesia menjadi negara berpenghasilan tinggi.”
Menurut Bank Dunia, upaya bersama yang dijalankan oleh Indonesia berhasil menurunkan angka stunting dari 31,4% pada tahun 2018 menjadi 21,6% pada tahun 2022. Indonesia menargetkan untuk terus mengurangi angka stunting hingga 14% pada tahun 2024.
Pemerintah melalui sejumlah program telah mengalokasikan anggaran hingga Rp 77 triliun untuk menurungkan angka stunting hingga 14%, sesuai target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (PRJMN) 2024.
Anggaran tersebut naik jika dibandingkan anggaran yang dialokasikan pada 2022 yakni sebesar Rp 44,8 triliun. Anggaran tersebut terdiri dari belanja yang tersebar di 17 Kementerian dan Lembaga sebesar Rp 34,1 triliun dan Pemerintah Daerah melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik sebesar Rp8,9 triliun serta DAK Nonfisik sebesar Rp 1,8 triliun.
(evs)