Logo Bloomberg Technoz

Waktunya mungkin terbilang kebetulan bagi Australia karena ekonomi negara tersebut terlihat melambat di periode mendatang. Rasio tabungan rumah tangga turun menjadi 3,7% pada kuartal pertama, menyoroti tekanan pada pendapatan, dari puncak 23,6% pada pertengahan 2020.

“Daya tarik Taylor Swift mungkin cukup membantu beberapa konsumen mengatasi kepercayaan dan pembelanjaan yang lemah,” kata James McIntyre dari Bloomberg Econocmis. Hal ini bisa menjadi kabar baik bagi perekonomian Australia, dengan potensi kenaikan belanja jasa pada kuartal pertama 2024 membantu meningkatkan PDB saat kekuatan penuh kenaikan suku bunga Reserve Bank pada 2022 dan 2023 membatasi permintaan.”

Grafik peningkatan suku bunga Australia. (Sumber: Bloomberg)

Ekonom menyoroti bahwa pengeluaran untuk tiket pesawat dan hotel kemungkinan akan mengalami guncangan antara sekarang dan akhir tahun, sehingga sulit untuk menghitung dampak konsumsi. Mereka juga melihat substitusi pengeluaran untuk tiket konser dan layanan terkait daripada pengeluaran tambahan.

AMP Capital Markets memegang pandangan konsensus bahwa peluang resesi ekonomi Australia senilai A$2,3 triliun adalah sekitar satu dibanding dua.

“Jika Taylor Swift dapat mencegah resesi Australia, maka ia adalah ratu yang lebih besar dari yang saya kira,” kata Diana Mousina, wakil kepala ekonom di AMP.

“Jika konsernya digelar sekarang, Anda mungkin akan melihat sedikit efek Taylor. Namun karena konsernya digelar Februari, ada kemungkinan besar kita sudah dalam keadaan resesi.”

Tur Beyonce di Swedia menghasilkan ‘inflation blip’ pada bulan Mei, saat sang superstar menarik lebih dari 80.000 penonton konser selama dua malam di Stockholm. Mousina mengatakan dampak seperti itu tidak mungkin terjadi di Australia.

“Kami melihat efek Beyonce pada inflasi Swedia karena meningkatkan pemintaan akomodasi dan makan di saat Anda melihat pengeluaran layanan yang cukup solid,” katanya. “Namun Februari masih lama, dan saya pikir lanskap ekonomi Australia akan terlihat sagat berbeda saat itu.”

Australia melaporkan inflasi Mei pada Rabu, dan para ekonom memperkirakan inflasi turun menjadi 6,1% dari 6,8% sebulan sebelumnya.

Harga tiket termahal konser Taylor Swift di Sydney dan Melbourne dijual seharga A$1,249. Untuk harga yang dibayarkan, Swifties akan menerima “tiket di lantai A-Reserve yang tak terlupakan” dan “merchandise eksklusif VIP”. Kursi sederhana di A-Reserve dijual dengan harga 379.90 dolar Australia, dan turun hingga 79,90 dolar Australia untuk tiket G-Reserve.

Pencarian untuk hotel di Sydney di travel aggregator booking.com untuk akhir pekan pada tanggal 23 Februari 2024 hanya menunjukkan empat buah yang berada di bawah harga 200 dolar Australia untuk semalam, dibandingkan akhir pekan sebelumnya yang masih memuculkan sebanyak 13 hotel. Hal ini menunjukkan antisipasi pada harga akomodasi.

“Dengan suku bunga naik dan bagaimana kondisi ekonomi saat itu, kami tidak merasa pengeluaran ini akan memberikan dorongan,” kata Pat Bustamante dari St. George. “Jika ada, Anda bisa memiliki pengeluaran substitusi untuk tiket pertunjukan dan perjalanan.”

Perdana Menteri Anthony Albanese, yang memproklamirkan diri sebagai Swiftie, mengatakan ia berharap mendapatkan tiket untuk menonton Taylor Swift. Ada “rekaman lama saya saat menjadi DJ dengan Tay-Tay,” katanya kepada stasiun radio Queensland FM pada Selasa (27/6/2023).

“Demam Tay-Tay sudah datang. Dan akan terus ada sampai berbulan-bulan menjelang pertunjukan. Jadi saya berharap bisa dapat tiketnya.”

—Dengan asistensi dari Ben Westcott.

(bbn)

No more pages