Bloomberg Technoz, Jakarta – Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menemukan kejanggalan dalam perencanaan pembelian gas alam cair atau liquefied natural gas (LNG) PT Pertamina (Persero).

Menurut Anggota VIII BPK/Pimpinan Pemeriksaan Keuangan Negara VII Hendra Susanto, BPK menemukan beberapa permasalahan yang dimuat dalam Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) atas pengelolaan pendapatan, belanja, dan investasi (PBI) 2021 Pertamina.

Salah satunya adalah perencanaan pembelian  LNG jangka panjang selama 20 tahun dari Mozambique LNG1 Company Pte. Ltd. Perencanaan pembelian tidak dilakukan secara memadai sehingga meningkatkan risiko finansial jangka panjang perusahaan.

"BPK merekomendasikan jajaran di Pertamina agar melakukan perhitungan ulang untuk memastikan proyeksi kebutuhan LNG yang sebenarnya untuk internal Pertamina dan berkoordinasi dengan Kementerian BUMN untuk melakukan pemetaan kebutuhan domestik ,” ungkap Hendra melalui pernyataan resminya, dikutip Senin (27/6/2023).

Pemetaan kebutuhan domestik menurut Hendra harus dilakukan bersama dengan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN, industri pupuk, dan lainnya. Selain itu, diperlukan juga tindak lanjut atas hasil perhitungan ulang kebutuhan domestik tersebut.