Warga Korea Selatan tidak perlu memperbarui dokumen atau kartu identitas apapun karena usia yang digunakan untuk formulir pemerintah didasarkan pada sistem internasional. Seperti halnya untuk pensiun, penerima pensiun, atau pemungutan suara. Sementara wajib militer dan penerimaan sekolah sudah mengikuti usia kalender yang memperhitungkan tahun lahir.
Namun, keputusan ini tidak lantas mengubah ketentuan bagi anak-anak muda soal konsumsi alkohol dan rokok. Toko-toko di Korea Selatan menggunakan usia kalender dan bukan “usia Korea” untuk memastikan seseorang telah berusia 19 tahun.
“Kuncinya adalah kapan anak-anak diperbolehkan membeli rokok,” kata Gye Sang Hyuk, pemilik toko swalayan di luar Seoul selama 20 tahun. Pegawai toko akan tetap mengecek tahun lahir seperti biasa, ujarnya.
Berdasarkan jajak pendapat yang dilakukan oleh Hankook Reserach dari Januari 2022, tiga perempat warga Korea Selatan menginginkan perubahan tersebut.
(bbn)
