Bloomberg Technoz, Jakarta - Harga emas dunia masih stagnan di level terendah dalam tiga bulan terakhir di tengah kekhawatiran pasar terkait risiko resesi Amerika menyusul berlanjutnya langkah pengetatan moneter di negeri itu. 

Pedagang di pasar emas berjangka sudah melepas harapan bahwa akan ada rencana pemangkasan bunga acuan tahun ini oleh Federal Reserve.

Sebaliknya, pelaku pasar perlahan menyesuaikan ekspektasi terhadap kemungkinan kenaikan bunga acuan Fed fund rate beberapa kali lagi sebelum tutup tahun meski itu memunculkan kecemasan terhadap resesi di negara dengan ukuran ekonomi terbesar di dunia tersebut. Itu memberi emas alasan untuk melanjutkan penguatan harga secara perlahan dalam tiga hari berturut-turut.

Harga kontrak emas berjangka di New York bertahan di level US$1.924,43 per troy ounce. Emas sudah terjatuh dan kehilangan sekitar 7% dari puncak harga tertinggi pada awal Mei gara-gara sentimen bunga acuan The Fed.

Emas Antam terungkit dolar AS

Kenaikan harga emas di pasar dunia dalam tiga hari terakhir ditambah pelemahan nilai rupiah menghadapi dolar Amerika memberi alasan bagi harga emas Antam untuk melanjutkan kenaikan.