Logo Bloomberg Technoz

Julia Fanzeres - Bloomberg News

Bloomberg, Harga minyak dunia naik menyusul pelemahan dolar yang membuat komoditas ini lebih menarik bagi para importir. Sentimen ini lebih dominan di mana para investor saat ini cenderung mengabaikan sentimen pemberontakan dramatis di Rusia.

Moskow kembali tenang setelah berakhirnya pemberontakan yang dipimpin oleh Yevgeny Prigozhin, pemimpin kelompok tentara bayaran mereka sendiri, Grup Wagner. Investor masih menunggu untuk melihat apakah hal itu akan menyebabkan lebih banyak ketidakpastian di Rusia.

Meskipun negara tersebut menjadi produsen utama OPEC+, harga minyak dunia tidak terlalu terpengaruh oleh pemberontakan tersebut.

Harga minyak terpengaruh pergerakan dolar. (Sumber: Bloomberg)

“Hanya ada sedikit reaksi dan tidak banyak gangguan,” kata Wakil Ketua S&P Global Inc. Daniel Yergin dalam sebuah konferensi di Kuala Lumpur. “Hal yang mendominasi pasar minyak saat ini adalah ekonomi, bukan geopolitik.”

Goldman Sachs Group Inc. juga mengatakan dampak peristiwa itu kepada kenaikan harga minyak mungkin terbatas karena fundamental spot tidak berubah. Meski demikian, RBC Capital Markets mengatakan risiko kerusuhan lebih lanjut harus tetap diperhitungkan.

Harga minyak dunia telah turun sekitar 13% tahun ini, sebagian karena ekspor Rusia yang kuat, namun juga mencerminkan pengetatan moneter di AS dan pemulihan ekonomi yang lesu di China. Perekonomian China terus menunjukkan tanda-tanda pelemahan. Data terbaru menunjukkan pengeluaran yang melambat untuk segala hal mulai dari perjalanan liburan hingga mobil dan rumah.

Harga:

  • WTI untuk Agustus naik 21 sen menjadi US$69,37 per barel di New York.
  • Brent untuk pengiriman Agustus naik 33 sen menjadi US$74,18 per barel.

(bbn)

No more pages