IHSG Tertinggal dari Bursa Saham AS, Valuasinya Sudah Murah?
Muhammad Julian Fadli
26 June 2023 16:50
Bloomberg Technoz, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sejak awal tahun 2023 hingga hari ini masih melanjutkan tren pelemahan dengan bergerak agresif pada zona merah.
Berdasarkan data Bloomberg, secara Year-to-Date (YtD) IHSG melaju kurang memuaskan, dengan mencatatkan kontraksi 2,9% YtD.
Bersamaan dengan indeks saham dalam negeri, indeks regional Asia juga kompak ada di zona merah, adapun paling terkontraksi kinerjanya adalah Thailand, SET Index dengan minus hingga double digit mencapai 10,8%.
No | Indeks | ReturnYear-to-Date | Valuasi PER |
1 | Vietnam Ho Chi Minh Stock Index / VN-Index | 11,5% | 11,6x |
2 | Dow Jones Industrial Average / DJIA | 1,7% | 18,1x |
3 | Philippines Stock Exchange PSEi Index | (0,9%) | 12,1x |
4 | Straits Times Index STI Singapore | (1,7%) | 10,6x |
5 | Indeks Harga Saham Gabungan / JCI-Index | (2,9%) | 13,6x |
6 | FTSE Bursa Malaysia KLCI Index | (6,9%) | 13,2x |
7 | Stock Exchange of Thailand SET Index | (10,8%) | 16,2x |
Sumber: Bloomberg, data diolah Senin (26/6/2023)
Berdasarkan data di atas, IHSG memiliki kinerja yang buruk karena berada dalam zona merah. Perbandingannya dengan Vietnam juga menunjukkan perbedaan yang besar, di mana Vietnam berhasil mencatatkan kinerja yang positif. Jika kita membandingkan kinerja IHSG dengan indeks utama Wall Street, yaitu Dow Jones Industrial Average (DJIA), DJIA mencatatkan kinerja yang ekspansif dengan kenaikan sebesar 1,7% sepanjang tahun ini.