Barulah pada Kamis (22/6/2023), MFIN kembali melesat 120 poin ke level Rp2.160/saham di penutupan sore. Volume transaksi juga mulai kembali jauh lebih tebal dibanding dua hari sebelumnya, menjadi 479.500 saham.
Pada Jumat (23/6/2023), melemah tipis, sebesar 10 poin ke level Rp2.150/saham. Volume transaksi turun dibanding Kamis, namun masih berada di kisaran 200.100 saham.
Diketahui, akhir pekan lalu, Jumat (23/6/2023), merupakan hari penandatanganan perjanjian jual beli bersyarat antara MFIN, MUFG Bank Ltd dan PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF) alias Adira Finance.
MFIN dan Adira Finance baru secara resmi mengumumkan aksi jual beli tersebut hari ini, Senin (26/6/2023).
Melihat kronologi dan pergerakan harga saham tersebut, pelaku pasar menduga adanya transaksi berdasarkan informasi rahasia yang belum diumumkan ke publik atau insider trading.
Merespons hal tersebut, Direktur Pengawasan Transaksi & Kepatuhan BEI Kristian Sihar Manullang menjelaskan, BEI memantau semua pergerakan saham sesuai dengan peraturan yang berlaku.
"Bila ada indikasi kuat adanya manipulasi, kami akan lakukan pemeriksaan terhadap transaksi saham tersebut," ujarnya Senin (26/6/2023).
MUFG Masuk
Sejak perdagangan sesi I hari ini, MFIN melesat 530 poin atau setara 24,65% ke level Rp2.680/saham. Dengan kenaikan tersebut, saham MFIN sudah mengalami auto reject atas (ARA). Sesuai fraksi harga, ARA 25% berlaku untuk rentang harga saham Rp500-Rp5.000.
ARA tersentuh setelah sebanyak 30,15 juta saham ditransaksikan senilai Rp79,67 miliar. Frekuensi yang terjadi sebanyak 1.185 kali.
Posisi jual (ask) sudah kosong. Sedang posisi beli (bid) menganter paling banyak di level Rp.2680/saham atas 14.874 lot saham.
Berdasarkan keterbukaan informasi, Senin (26/6/2023), pihak penjual dan pembeli telah menandatangani perjanjian jual beli bersyarat pada 23 Juni 2023. Dalam perjanjian itu disebutkan, MUFG akan mengakuisisi sekitar 70,6% saham MFIN.
ADMF, yang merupakan unit bisnis MUFG di Indonesia, juga akan mengakuisisi 10% saham MFIN. Sehingga, MUFG dan ADMF secara bersama-sama akan memiliki 80,6% saham MFIN.
Rinciannya, sebesar 265 juta saham MFIN menjadi milik ADMF. Biaya yang dikeluarkan untuk mengakuisisi jumlah ini sebesar Rp873,7 miliar.
Sementara, MUFG akan memiliki 1,87 miliar saham setelah akuisisi. Kabar menyebut, nilai transaksi MUFG untuk menguasai porsi saham MFIN sekitar Rp7 triliun.
(dhf)