Sementara di satu sisi, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia, Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan tahun 2045 Indonesia harus bisa memproduksi minyak sawit sekitar 100 juta ton dari 16,38 juta hektar lahan yang ada. Artinya produksi 3,5 ton minyak per hektare per tahun saat ini, harus ditingkatkan menjadi 6,5 ton per tahun .
“Namun tidak ada yang bertanggung jawab untuk hal itu, makanya harus ada badan dan tercapai dan jelas. Selain itu lembaga tersebut juga bisa menarik teknologi yang semakin besar,” tambah Sahat.
Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), Eddy Martono pun sepakat perlu dibentuknya lembaga khusus, yang diharapkan bisa menjaga keberlangsungan sawit. Pasalnya ia melihat saat ini masih banyak kebijakan yang tumpang tindih dan perlu adanya sinkronisasi yang harus dilakukan antar lembaga.
“Ide yang sangat bagus karena potensi sawit menjadi komoditas strategis nasional harus dipertahankan ,jangan sampai seperti komoditas perkebunan lainya. Harus dipikirkan suatu kebijakan yang bisa menata sawit dengan bagus,” tutur Eddy.
(yun/evs)
