Bloomberg Technoz, Jakarta - Harga Bitcoin terus tertekan, setelah melewati tren positif dengan kenaikan signifikan. Saat ini harganya tengah berkonsolidasi pada rentang harga US$30.095–US$30.550 dalam 3 hari terakhir. Pada posisi saat tulisan ini dibuat Bitcoin bertengger di level US$30.171.
Adapun Bitcoin sempat menguat pada pekan kemarin ke kisaran US$30.800–US$31.120, merespon positif BlackRock, yang pada pekan kemarin mengajukan Bitcoin sebagai aset dasar Exchange Traded Fund (ETF).
Sentimen positif lainnya juga datang dari moment Halving Day Bitcoin dalam waktu dekat. Berkaca pada data historis, Bitcoin mengalami akumulasi yang kuat setiap menjelang Halving Day. Hasil serupa juga akan terjadi dalam 10 bulan ke depan, yang juga akan mendukung kenaikannya pada paruh kedua 2023.
Pada pekan sibuk minggu ini, investor aset kripto tengah wait and see untuk mencermati sejumlah data makro ekonomi AS yang akan keluar, seperti Indeks Pengeluaran Konsumsi Pribadi (Personal Consumption Expenditures/PCE), klaim data pengangguran pekerja, hingga Produk Domestik Bruto (GDP) kuartal pertama tahun ini.
Bitcoin, dan Ethereum ETH mengalami tekanan. Pada Senin (26/6/2023) pukul 09.50 WIB, Bitcoin kembali turun ke rentang harga US$30.171 atau turun 1,5% dalam 24 jam terakhir.
Senada dengan koreksi harga Bitcoin, total market cap pasar aset kripto secara keseluruhan juga drop sebesar 1% menjadi US$1,18 triliun.
Ethereum ETH dengan angka koreksi pagi ini sudah mencapai 0,4% dan secara sepekan masih menguat 8,7% pada harga US$1.878,04.
Adapun paling dalam koreksinya terjadi pada Cardano ADA mencapai 2,7% dalam 24 jam, secara sepekan menguat 9,7% pada harga US$0,2872.
Kemudian Dogecoin DOGE milik Elon Musk dengan penurunan 2%, serta dalam sepekan ada di zona hijau dengan kenaikan 5,9%, dan parkir pada harga US$0,06574.
BNB Koin juga drop 1% dalam 24 jam terakhir menjadi US$235, dalam sepekan, penurunannya telah mencapai 3,5%.
(fad)
