S&P 500 telah naik 13% tahun ini, menghapus koreksi yang terjadi sejak The Fed memulai siklus kenaikan suku bunga pada Maret 2022. Indeks ini juga naik 22% dari level penutupan 12 Oktober, membuatnya tembus ambang batas yang dianggap sebagai pasar bullish.
Kenaikan S&P 500 sebesar 13% sepanjang awal tahun menunjukkan indeks tersebut naik 22% terhitung sejak 22 Oktober tahun lalu, sehingga menempatkannya kembali di wilayah bullish. Ditambah lagi, kinerja bulan ini memperkuat reputasi trend nya sebagai 'bear killer-market'.
Tentu saja, saham-saham telah jauh melampaui ekspektasi Wall Street untuk 2023. Pada awal tahun, para ahli strategi memperkirakan bahwa S&P 500 hanya akan datar tahun ini, dan ekspektasi awal tersebut mengantisipasi bahwa S&P 500 akan mengakhiri tahun 2023 sekitar 6% di bawah penutupan hari Jumat.
Para skeptis seperti Mike Wilson dari Morgan Stanley dan Marko Kolanovic dari JPMorgan Chase & Co. memperkirakan kenaikan saham baru-baru ini hanya akan berlangsung singkat, antara lain karena The Fed mengisyaratkan pengetatan lebih lanjut.
Namun, para ahli strategi lain mulai meninggalkan analisa skeptis ini, seperti Savita Subramanian dari Bank of America Corp, yang mengatakan bahwa kekhawatiran terhadap Big Tech yang mendorong reli ini terlalu berlebihan.
Salah satu sumber kepastian bagi mereka yang optimis adalah perluasan saham-saham unggulan pasar di luar sektor teknologi. Saham-saham S&P 500 yang merugi besar tahun lalu, mulai dari saham teknologi hingga saham-saham konsumen, telah mengalami lompatan dua digit. Meskipun ada kekhawatiran bahwa kenaikan ini terlalu sempit, kelompok-kelompok lain yang terkait dengan kesehatan ekonomi, termasuk sektor industri dan material, bergabung dalam reli di bulan Juni. Hal ini membantu meningkatkan kepercayaan pasar, karena kelompok-kelompok siklikal cenderung mengungguli pada tahap awal pasar bullish.
Jelas, para investor memiliki banyak hal yang harus dicerna saat mereka merenungkan apa yang akan terjadi di masa depan. Namun, mereka memiliki beberapa sejarah positif yang bisa dijadikan acuan: Paruh pertama yang kuat untuk S&P 500 biasanya menghasilkan kinerja yang solid dalam enam bulan berikutnya, menurut data yang dikumpulkan oleh Bloomberg.
Sejak awal 1950-an, ketika indeks ini telah naik lebih dari 10% hingga Juni, indeks ini naik rata-rata 10% di paruh kedua, menurut Ryan Detrick, kepala strategi pasar di Carson Group.
(bbn)