Hooyeon Kim - Bloomberg News

Bloomberg - Korea Utara (Korut) mengkritik pernyataan yang dibuat oleh Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken dalam kunjungannya ke China. Negara yang dipimpin Kim Jong-un tersebut menuduh AS mengancam akan melakukan tindakan militer jika China gagal menekan Korut untuk tidak bertindak gegabah.

Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) dari Korea Utara menyebut selama kunjungan, Blinken membuat "pernyataan yang mengancam bahwa AS akan mengambil tindakan militer yang tidak disukai China, bersama dengan Jepang dan Korea Selatan (Korsel) jika China tidak bergerak. Mengatakan bahwa China adalah satu-satunya yang punya posisi untuk menekan Pyongyang." KCNA mengaitkan komentar tersebut dengan Kwon Jong Gun, direktur jenderal departemen urusan AS di Kementerian Luar Negeri Korut.

Kritik tersebut muncul beberapa hari setelah Blinken berkunjung ke Beijing selama 2 hari. Ia berbicara dengan Presiden Xi Jinping soal sejumlah topik, termasuk Koera Utara, perang Rusia di Ukraina, dan Taiwan. Presiden AS Joe Biden memuji kunjungan tersebut sebagai sinyal-sinyal kemajuan menuju pemulihan hubungan AS dan China.

Blinken berbicara dengan Menteri Luar Negeri Korsel Park Jin setelah perjalanan ke China untuk memberikan informasi terbaru soal diskusi yang dilakukannya di sana, termasuk "tindakan yang semakin tidak stabil" dari Korea Utara. Hal tersebut disampaikan oleh juru bicara Departemen Luar Negeri Matthew Miller dalam sebuah pernyataan pada Jumat (23/6/2023).