Di bawah undang-undang Amerika Serikat (AS) saat ini, Badan Penerbangan Federal Amerika Serikat (FAA) tidak dapat memaksakan standar keselamatan pada pesawat ruang angkasa komersial yang akan membawa orang ke luar angkasa. Kemungkinan akan ada perubahan paling cepat akhir tahun ini, kecuali undang-undang yang berlaku diperpanjang.
Penumpang komersial yang menggunakan Virgin Galactic Holdings Inc. atau Blue Origin LLC--dioperasikan oleh SpaceX milik Elon Musk dan satu-satunya perusahaan penyedia wisata luar angkasa--melakukannya di bawah kerangka "persetujuan yang diinformasikan". Artinya, mereka mengakui bahwa pemerintah belum mensertifikasi keselamatan pesawat luar angkasa komersial dan "partisipasi dalam penerbangan luar angkasa dapat mengakibatkan kematian, cedera serius, atau hilangnya sebagian atau seluruh fungsi fisik atau mental."
Namun, SpaceX mengembangkan kapsul penumpang Crew Dragon miliknya di bawah persyaratan keselamatan NASA. Karena perusahaan menggunakan kapsul tesebut untuk mengirim astronot perusahaan ke Stasiun Luar Angkasa Internasional.
Virgin Galactic menolak berkomentar, dan Blue Origin serta SpaceX tidak menanggapi permintaan komentar.
Rezim 'persetujuan yang diinformasikan' ini dimulai pada 2004 dengan Commercial Space Launch Amendments Act, yang memberlakukan moratorium peraturan pada FAA atas ruang komersial selama delapan tahun. Kongres telah dua kali memperpanjang moratorium selama bertahun-tahun, namun akan berakhir Oktober 2023.
Menurut salah satu juru bicara kepada Bloomberg News, FAA mengambil tindakan awal untuk mengembangkan kerangka keselamatan dalam penerbangan wisata luar angkasa sebelum moratorium berakhir. Badan tersebut juga memperbarui praktik yang direkomendasikan untuk keselamatan penumpang penerbangan luar angkasa, dan berupaya mengembangkan standar konsensus sukarela.
Frank Lucas, ketua Komite Sains, Antariksa, dan Teknologi dari DPR AS mengatakan pada Jumat (23/6/2023) bahwa komite saat ini sedang mempelajari peraturan untuk perjalanan wisata ruang angkasa. Namun, mereka masih belum memberikan rincian apapun.
"Hal ini sangat penting dan merupakan bagian dari industri yang terus berkembang," katanya. "Mari kita lihat bagaimana kami menyelesaikannya."
Pembenaran atas kurangnya pengawasan sejauh ini adalah bahwa industri luar angkasa masih dalam "masa belajar", seperti halnya penerbangan komersial di tahun-tahun awal. "Ada pihak yang khawatir bahwa penerapan peraturan keselamatan pemerintah di awal proses akan melumpuhkan industri ini," kata Weeden.
Presiden Federasi Penerbangan Luar Angkasa Komersial, sebuah kelompok industri yang mewakili perusahaan wisata luar angkasa yang pada tahun 2015 melobi untuk memperpanjang morotarium, tidak menanggapi permintaan komentar.
Meskipun FAA tidak dapat memaksakan standar keselamatan, mereka tetap bertanggung jawab untuk melisensikan semua bentuk peluncuran dan perjalanan masuk kembali ke luar angkasa. Namun, terbatas untuk memastikan bahwa kecelakaan apapun tidak akan merusak lingkungan atau mereka yang tidak terlibat dalam proyek tersebut.
Mekanisme wisata ruang angkasa berbeda secara substansial dari wisata eksplorasi laut dalam. Pertama, penerbangan Blue Origin dan Virgin Galactic tidak terancam hilang selama penerbangan. Mereka tidak benar-benar mencapai orbit, dan gravitasi akan dengan cepat membawa mereka kembali ke bumi. SpaceX mengirim kapalnya ke orbit, tetapi ada banyak teknologi pelacakan untuk menemukan objek luar angkasa jika komunikasi terputus.
Perusahaan luar angkasa juga melakukan berbagai uji profil tingkat tinggi dan sering kali menekankan komitmen terhadap keselamatan. Padahal, protokol dan prosedur yang tepat bisa agak buram.
Walaupun begitu, insiden pernah terjadi. Pada Juli 2021, ketika Virgin Galactic menerbangkan pendirinya, Richard Branson, ke luar angkasa, pesawat tersebut menyimpang dari jalur penerbangan yang dimaksudkan. Dan pada 2014, seorang pilot meninggal dan seorang lainnya terluka parah selama uji terbang Virgin Galactic. Baru tahun lalu, roket Blue Origin yang ditujukan untuk para penumpang, jatuh seetlah mesinnya rusak. Tidak ada orang di dalamnya, dan Blue Origin mengatakan langkah-langkah keamanan penerbangan beroperasi seperti yang dirancang selama keadaan darurat.
Seiring berkembangnya wisata luar angkasa, beberapa orang berpendapat sudah waktunya mengakhiri moratorium. SpaceX telah menerbangkan 12 astronot komersial ke orbit dan Stasiun Luar Angkasa Internasional. Axiom Space Inc., Vast Space LLC, dan Blue Origin juga bekerja untuk membangun stasiun luar angkasa komersial mereka sendiri yang mereka harap bisa dikunjungi oleh warga sipil, paling cepat tahun 2025.
Bahkan jika moratorium dicabut, peraturan baru akan membutuhkan waktu lagi untuk disusun dan diterapkan.
George Nield, mantan admnistrator asosiasi Transportasi Ruang Angkasa Komersial di FAA, mengatakan industri harus proaktif.
"Saya ingin melihat pemerintah, industri, dan akademisi berumpul dan melihat apakah kita dapat menyusun sesuatu yang akan disetujui semua orang," kata Nield yang sekarang menjadi presiden Commercial Space Technologies, LLC. Ia menyebut NASA memiliki lebih dari 50 tahun pengalaman menerbangkan orang ke luar angkasa, yang dapat menginformasikan sejumlah standa keselamatan.
Jika tidak, kecelakaan pasti dapat terjadi. Mendorong seruan untuk peraturan yang bisa menjadi terburu-buru dan berat.
"Hal ini akan menjadi sangat, sangat buruk," kata Nield. "Karena regulasi yang dibuat terburu-buru pada umumnya adalah regulasi yang buruk."
--Dengan asistensi dari Jarrell Dillard.
(bbn)