"Misalnya, investor strategis BSI itu dari Arab Saudi. Itu akan memudahkan BSI untuk membuka cabangnya di Mekkah, Madinah, atau Riyadh. Ini akan memberikan value added [nilai tambah] bagi BSI untuk mengurusi 1 juta jemaah haji setiap tahunnya atau 200.000 masyarakat Indonesia yang beribadah umroh," tuturnya.
Hery menambahkan, selain untuk ekspansi bisnis, investor baru juga diperlukan untuk pengembangan teknologi yang digunakan oleh BSI. Harapannya, akses msyarakat ke layanan keuangan berbasis syariah bisa meningkat.
"Kalau itu bisa dijalankan lebih baik, ini adalah peran pemegang saham nanti mencari investor strategis yang tepat bagi menjadi partner BSI sehingga memberikan nilai yang lebih optimal," pungkasnya.
(rez/dhf)
No more pages