Pertikaian dengan Prigozhin menandai eskalasi paling dramatis dalam perseteruan jangka panjang antara pemimpin tentara bayaran tersebut dan pihak pertahanan Rusia. Hal ini menjadi tantangan terbesar bagi otoritas Putin sejak mengirim pasukan ke Ukraina pada 16 bulan lalu.
Kremlin tidak mau mengambil risiko. Dilaporkan oleh Tass, pihak berwenang memperketat keamanan di ibukota, termasuk di sekitar gedung pemerintahan dan menyiagakan polisi anti huru-hara. Pada Sabtu pagi, walikota Moskow mengatakan pemerintah kota sedang melakukan "tindakan anti-teroris" yang tidak dideskripsikan dengan jelas.
Menurut NetBlocks, sebuah grup pemantau internet, pihak berwenang juga telah memblokir akses ke agregator berita Google di platform utama Rusia.
Sementara itu di Washington, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden telah diberi pengarahan tentang situasi tersebut. Dua anggota teratas Komisi Khusus Senat Amerika Serikat Bidang Intelijen mengatakan "kami memantau dengan cermat apa yang tampaknya merupakan konflik internal yang signifikan di antara pasukan Rusia."
Ketegangan terjadi pada Jumat (23/6/2023) saat kepala tentara bayaran Wagner memposting serangkaian pesan audio melalui saluran Telegram-nya. Dalam pesan tersebut, ia bersumpah untuk "menghukum" para pemimpin militer Rusia atas apa yang ia duga sebagai serangan rudal di pangkalan Wagner dan hilangnya "puluhan ribu" nyawa pasukan Rusia dalam perang. Ia menuding Menteri Pertahanan Sergei Shoigu mengawasi operasi untuk "menghancurkan" Wagner.
Kementerian Pertahanan membantah klaim Prigozhin. Jaksa membuka penyelidikan kriminal terhadap kepala tentara Wagner di bawah undang-undang yang melarang "pemberontakan bersenjata" dan Dinas Keamanan Federal mengatakan sedang berusaha untuk menahannya dan mengimbau pasukannya untuk tidak mematuhi "perintah kriminal" Yevgeny Prigozhin.
Dalam pesan audio yang diposting pada Sabtu pagi, Progozhin mengatakan ia dan para pejuangnya telah melintasi perbatasan kembali ke Rusia. Ia mengaku telah menembak jatuh sebuah helikopter yang menantang mereka. Namun, tidak ada konfirmasi independen atas klaimnya.
"Pasukan kami berjumlah 25.000 orang dan kami akan mencari tahu mengapa pelanggaran hukum terjadi di negara ini," kata Prigozhin. "Semua orang yang ingin bergabung dengan kami, kita harus mengakhiri kekacauan ini."
Meskipun ia mengancam akan menghancurkan siapapun yang mencoba melawan, Prigozhin mengatakan "Ini bukan kudeta militer. Ini adalah pawai keadilan."
Pihak berwenang di Voronzh, sebuah wilayah yang dilewati saat melakukan perjalanan dari Rostov-on-Don ke Moskow, menyarankan warga untuk menjauh dari jalan raya utama yang menghubungkan keduanya karena ada konvoi militer di jalan tersebut.
Posisi Putin
Putin tampaknya sudah lama mentolerir pemberontakan Wagner, dan mengandalkan pasukannya untuk bertempur di bagian-bagian penting di garis depan. Namun, kedudukan tingginya diremehkan oleh petinggi militer, yang secara teratur berusaha melemahkan dan mengesampingkannya.
Prigozhin (62) selama berbulan-bulan menuding Shoigu dan Kementerian Pertahanan atas kegagalan mendukung pasukan Wagner yang bertempur di Ukraina, terutama selama pertempuran di kota Bakhmut, Ukraina timur. Prigozhin pada Mei mengancam akan menarik pasukannya keluar dari operasi jika mereka tidak mendapatkan perbelakan, dan kemudian mundur.
Meskipun belum pasti apakah Prigozhin akan menindaklanjuti ancamannya, kata Tatyana Stanovaya pendiri R.Politik sebuah perusahaan konsultan politik, "reaksi pihak berwenang jelas. Mereka menghentikan pemberontakan."
"Dalam pandangan saya, ini adalah akhir dari Wagner," katanya. "Sistem tidak bisa mentolerir keaktifannya lagi."
Dilaporkan oleh Tass, badan anti-teror Rusia menuntut Prigozhin menghentikan tindakan ilegal tersebut. Dua jenderal top yang pernah bekerja sama dengan Wagner secara terbuka mengimbau para tentara untuk mengabaikan permohonan Prigozhin. Jejaring sosial terbesar di negara tersebut memblokir akses ke steidaknya satu dari pesan audio Prigozhin di Telegram sesuai dengan perintah dari pihak berwenang.
Saluran televisi utama Rusia menayangkan pembaruan berita khusus larut malam yang sangat langka. Menceritakan tudingan resmi terhadap Prigozhin dan membebaskan tuduhannya.
Gesekan-gesekan kembali meningkat dalam beberapa pekan terakhir setelah Shoigu menetapkan batas waktu 1 Juli bagi semua unit sukarelawan untuk menandatangani kontrak resmi dengan Kementerian Pertahanan. Perintah ini dengan tegas ditolak oleh Prigozhin. Putin mendukung permintaan kementerian saat bertemu dengan wartawan Rusia dan blogger militer pekan lalu.
Pada Jumat, Prigozhin memposting video di Telegram yang menuding Kementerian Pertahanan "menipu" Rusia dan Putin soal perang di Ukraina, dan meminta pembenaran dari Kremlin terkait invasi ke Ukraina pada Februari 2022.
Pemimpin Wagner tersebut semakin menempatkan dirinya bertentangan dengan narasi Kremlin tentang perang. Ia juga memperingatkan Rusia bahwa mobilisasi penuh dan darurat militer diperlukan untuk menghindari kekalahan di Ukraina.
Dalam wawancara dengan seorang jurnalis lokal bulan lalu, ia memuji kinerja militer Ukraina dan mencemooh tujuan "denazifikasi dan demeliterisasi" yang digunakan Putin dan pejabat tinggi Kremlin sebagai pembenaran untuk perang. "Bagaimana kami mendemiliterisasinya? Kami sebenarnya memiliterisasinya," katanya. "Dan sekarang menjadi salah satu pasukan terkuat."
Ia juga menuding pejabat tinggi pertahanan Rusia menggunakan perang di Ukraina untuk memperkaya diri mereka sendiri dan meninggalkan negara tersebut tanpa perlindungan, menyusul serangan di perbatasan oleh tentara yang menyeberang dari Ukraina.
(bbn)