Logo Bloomberg Technoz

"Mereka mungkin ingin mengajukan gugatan untuk mendapatkan fakta-fakta yang ada, untuk mengetahui apa yang terjadi pada orang yang mereka cintai [para korban]," kata Sturley. "Mereka mungkin melakukannya karena mereka marah."

Salah satu dari lima korban Kapal Selam Titan adalah Chief Executive Officer (CEO) OceanGate, Stockton Rush, 61 tahun, yang merupakan pilot kapal Titan. Di dalam kapal itu juga terdapat Hamish Harding, miliarder Inggris pendiri perusahaan ekuitas swasta; Shahzada dan Suleman Dawood, ayah dan anak dari salah satu keluarga terkaya di Pakistan; serta Paul-Henri Nargeolet, penyelam terkenal asal Prancis.

OceanGate tidak menanggapi email dan panggilan telepon yang meminta komentar tentang potensi tanggung jawabnya.


Tanda-tanda Peringatan

Bukti potensi kelalaian besar OceanGate muncul jauh sebelum hilangnya Titan, menurut pengajuan pengadilan. 

Salah satu contohnya adalah klaim karyawan OceanGate, yang dijelaskan dalam pengajuan pengadilan tahun 2018, bahwa dia dipecat karena menyuarakan kekhawatiran tentang keselamatan Titan. Contoh lainnya adalah surat pada tahun yang sama dari Marine Technology Society yang memperingatkan CEO OceanGate bahwa dia menyesatkan publik dengan klaim palsu bahwa Titan memenuhi standar keamanan industri.

William Kohnen, ketua komite kapal selam berawak kelompok tersebut, menulis surat dan bersaksi dalam sebuah wawancara kalau sudah pernah bicara dengan Rush tentang Titan. Dalam percakapan tersebut, dia juga meminta Rush untuk berupaya mendapatkan sertifikasi Titan sesuai standar industri dengan tujuan memastikan tingkat keamanan dan keselamatan kapal selam tersebut.

Tanggapan Rush, melalui telepon, adalah "Saya pikir kami lebih baik, kami memiliki cara yang lebih baik, dan kami tidak memerlukan aturan lama. Kami akan membuat aturan baru," kenang Kohnen.

Surat kepada Rush kemungkinan besar akan menjadi bukti utama dalam gugatan hukum mendatang. Hal ini menjadi bukti, OceanGate sudah pernah menerima pandangan dari para pelaku industri, namun tak menjalankannya.


Yurisdiksi

Pencarian kapal selam Titan berakhir pada hari Kamis setelah Penjaga Pantai AS menemukan puing-puing reruntuhan kapal dan menentukan bahwa kapal tersebut telah meledak saat menenggelamkan diri ke dalam lautan. 

Kapal wisata tersebut hancur dekat dengan Kapal besar dan mewah yang langsung tenggelam pada perjalanan pertamanya pada 1912, Titanic. Biaya US$250 ribu per orang untuk wisata tak terlupakan justru berujung jadi petaka.

Gugatan hukum kemungkinan besar akan diajukan di AS karena di sanalah OceanGate yang berbasis di Everett, Washington, beroperasi dan Titan dibangun.

"Ini adalah perusahaan Amerika, kapal ini dibangun di Amerika, dan kontrak-kontraknya mungkin ditandatangani di Amerika," kata Matt Shaffer, seorang managing partner di Schechter, Shaffer & Harris.

Namun yang memperumit masalah ini adalah fakta bahwa Titan dibawa ke laut oleh sebuah kapal yang berangkat dari pelabuhan Kanada, di St John's, Newfoundland.

"Seringkali dalam kontrak maritim ada klausul yang mengatakan bahwa hal itu harus dibawa ke pengadilan tertentu," kata Marc Isaacs, seorang pengacara Toronto yang berspesialisasi dalam hukum Admiralty, Maritim, Transportasi, dan Asuransi.

Hal ini membuka kemungkinan gugatan yang diajukan di bawah Undang-Undang Kematian di Laut Lepas.

(bbn)

No more pages