Bloomberg Technoz, Jakarta - PT Bank Mandiri Tbk (BBCA) mencatatkan laba bersih setelah pajak Rp 41,2 triliun sepanjang tahun 2022, atau naik 46,9% dibandingkan periode sebelumnya. Hal ini disampaikan Darmawan Junaidi, Direktur Bank Mandiri dalam paparan kinerja tahun 2022, Selasa (31/1/2023).

Kinerja keuangan ini didukung oleh pendapatan bunga bersih perseroan sebesar Rp 87,9 triliun, atau meningkat 20,3% YoY. Pendapatan non bunga juga bertumbuh 9% YoY menjadi Rp 35,2 triliun. Adapun pendapatan operasional sebelum pencadangan  atau pre-provisioning operating profit (PPOP) mengalami peningkatan 24,7% YoY menjadi Rp 72,3 triliun.

"Kinerja keuangan baik Bank Mandiri ini tercermin dari pencapaian kredit dan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang melebihi dari industri," terang Darmawan dalam paparan kinerja perseroan.

Total DPK Bank Mandiri mengalami peningkatan 15,5% menjadi Rp 1.491 triliun, dimana total dana murah tercatat Rp 1.095 triliun atau mengalami pertumbuhan 21,6% YoY. Rasio dana murah mencapai 73,4%, naik sebesar 372 bps YoY.

Total kredit Bank Mandiri juga tumbuh 14,5% YoY dan berakhir pada posisi Rp 1.202 triliun hingga akhir 2022. Cost of Credit (CoC) mengalami perbaikan 61 bps YoY menjadi 1,44%, dengan Loan at Risk (LaR) mencapai 11,71%, membaik 569 bps YoY.  Non Performing Loan (NPL)  coverage tercatat 285%, naik 41,8% YoY.