Logo Bloomberg Technoz

China segera membalas komentar Biden, menyebutnya sebagai provokatif.

Kemarin, juru bicara kedutaan besar China Liu Pengyu mengatakan bahwa pernyataan Biden keliru, tidak masuk akal, dan tidak bertanggung jawab dan Duta Besar China untuk AS Xie Feng telah memprotes pernyataan tersebut kepada para pejabat senior Gedung Putih dan Departemen Luar Negeri AS.

"Kami mendesak pihak AS untuk segera mengambil tindakan yang sungguh-sungguh guna membatalkan dampak negatif dan menghormati komitmennya sendiri. Jika tidak, mereka harus menanggung semua konsekuensinya," kata Liu.

Ilustrasi Bendera AS dan China (Sumber: Bloomberg)

Pemerintahan Biden bersikeras bahwa tidak ada alasan bagi presiden mengklarifikasi pernyataannya dan bahwa AS akan selalu berterus terang ketika berbicara tentang perbedaannya dengan China.

Pernyataan Biden ini memang bisa memicu ketegangan baru China dan AS. Padahal beberapa hari sebelumnya, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken baru saja merampungkan lawatan diplomatik ke China. Biden memuji itu sebagai sebuah terobosan.

Meski begitu, pembicaraan Blinken sebenarnya tidak menghasilkan terobosan besar dan yang lebih penting lagi, tidak menghasilkan dimulainya kembali komunikasi militer-ke-militer.

Namun, kedua belah pihak mengatakan bahwa Blinken telah membuat kemajuan dalam menormalkan hubungan dan Blinken juga bertemu dengan Xi Jinping. Biden dan Xi Jinping disebut akan berbicara melalui telepon pada waktu yang belum ditentukan dan keduanya akan memiliki kesempatan untuk bertemu pada KTT G-20 di India pada bulan September.

- Dengan Asistansi dari Jacob Gu dan Justin Sink.

(bbn)

No more pages