"Kita mungkin perlu melihat beberapa perlambatan dalam pengeluaran untuk mengendalikan inflasi," kata Yellen mengacu pada konsumsi. Ukuran inti dari kenaikan harga cukup kuat," katanya.
Inflasi Indeks harga konsumen (IHK) pekan lalu menunjukkan bahwa tingkat inflasi inti untuk bulan Mei naik 5,3% dari 12 bulan sebelumnya. Lonjakan biaya perumahan tahun lalu, yang hanya dimasukkan ke dalam IHK dengan penundaan, menjadi penyebab sebagian dari kenaikan itu.
Tingkat IHK utama adalah 4% untuk bulan Mei, turun dari puncak 9,1% yang dicapai pada bulan Juni tahun lalu.
"Inflasi benar-benar turun banyak, dan masih banyak lagi yang akan terjadi," prediksi Yellen. Sebagian karena penyesuaian yang diharapkan di pasar perumahan.
Debat Target Inflasi AS 2%
Mengenai perdebatan di antara beberapa ekonom tentang apakah The Fed harus menaikkan target inflasinya dari tingkat 2% yang diadopsi selama masa pertumbuhan dan investasi yang lemah, Yellen mengindikasikan bahwa diskusi seperti itu tidak tepat ketika para pembuat kebijakan sedang berjuang untuk menahan lonjakan harga.
"Kita bisa berdebat dengan baik tentang target inflasi," kata Yellen. "Namun ini bukan waktu yang tepat untuk berdebat."
Ketua The Fed Jerome Powell telah menolak gagasan untuk mengubah target 2%. Sentimen yang kembali ia sampaikan di depan kongres pekan ini.
Yellen bicara di Paris di sela-sela pertemuan puncak yang diselenggarakan oleh Presiden Prancis Emmanuel Macron tentang reformasi arsitektur development-lending global, isu yang menjadi masalah prioritas bagi pemerintah AS.
Tantangan China
Pertemuan tersebut akan memberikan kesempatan bagi Yellen untuk berinteraksi dengan Perdana Menteri China Li Qiang, yang juga menghadiri acara tersebut, di tengah ketegangan baru antara Washington dan Beijing. Beberapa waktu lalu, Presiden AS Joe Biden menyebut karakterisasi Presiden Xi Jinping sebagai "diktator".
Yellen mengatakan China menjadi "lebih konstruktif" sehubungan dengan dorongan jangka panjang untuk keringanan utang Zambia. Di mana, Beijing merupakan kreditur resmi tertinggi.
Selama KTT Paris, Zambia mencapai kesepakatan prinsip untuk merestrukturisasi utangnya dengan pemberian pinjaman bilateral. Menetapkan preseden bagi negara-negara yang sedang kesulitan untuk membayar kewajiban mereka.
Kesepakatan yang telah didorong Yellen selama enam bulan terakhir, menandai bantuan besar pertama yang dimenangkan oleh negara berkembang di bawah Kerangka Kerja Sama G-20. Membawa negara-negara kreditor tradisional Paris Club ke meja perundingan yang sama dengan China dan India.
Yellen menyarankan bahwa keterlibatan China baru-baru ini dalam upaya pembebasan utang Zambia dapat menjadi bagian dari inisiatif Beijing yang lebih luas untuk meningkatkan citranya di komunitas internasisional, dengan risiko ekonomi yang cukup besar di negara itu.
Pemerintah China beberapa pekan terakhir telah memangkas suku bunga dan mengadopsi langkah-langkah untuk menopang pasar properti, yang menderita akibat overhang leverage dan konstruksi. Para pembuat kebijakan juga semakin khawatir dengan isu-isu demografis, termasuk penurunan populasi, dan tingkat pengangguran anak muda yang tinggi.
"Mereka menghadapi tantangan ekonomi, dan menurut saya mereka ingin memastikan bahwa mereka mempertahankan iklim investasi asing yang positif," kata Yellen. "Mereka punya masalah jangka menengah dan masalah jangka pendek."
--Dengan asistensi dari Christopher Condon.
(bbn)