Logo Bloomberg Technoz

Analis: Inflasi Harga Pangan Bisa Sampai 7% Tahun Ini

Ruisa Khoiriyah
23 June 2023 09:45

Pedagang melayani pembeli sayur dan cabai keriting merah di Pasar Minggu, Jakarta, Selasa (18/4/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)
Pedagang melayani pembeli sayur dan cabai keriting merah di Pasar Minggu, Jakarta, Selasa (18/4/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Kedatangan El Nino yang mengancam kegagalan panen dan bisa mengganggu suplai pangan di seluruh dunia, dapat menyeret kenaikan harga pangan tahun ini lebih buruk.

Analis memperkirakan, inflasi harga pangan di Indonesia tahun ini bisa menembus 5%-7% sehingga memantik kenaikan inflasi Indeks Harga Konsumen pada 2023 ke level 4%-4,3%.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan El Nino di Indonesia sudah dimulai pada Juni ini. Paling dirasakan di wilayah Jawa, Bali, Nusa Tenggara, serta sebagian Sumatra dan Sulawesi.

Berkaca pada fenomena El Nino terakhir yang terjadi pada 2014-2016, inflasi harga pangan kala itu melonjak hingga 11,4% sehingga melejitkan inflasi IHK ke level 8,4%. Menurut analisis Samuel Sekuritas, hal yang sama bisa berulang tahun ini di mana inflasi pangan dapat tersulut naik menyusul dampak El Nino yang menggagalkan panen dan mengganggu suplai pangan.

"Melihat apa yang terjadi 2014-2016, dan tingkat inflasi harga pangan pada Mei lalu sebesar 3,34%, perkiraan kami inflasi harga pangan dan inflasi IHK bisa naik masing-masing 5%-7% dan 4%-4,3% pada kuartal III-2023 akibat El Nino," kata Lionel Prayadi, Macro Strategist Samuel Sekuritas dalam catatan pagi, Jumat (23/6/2023).

Fenomena El Nino melesatkan kenaikan harga pangan yang berimbas pada kenaikan inflasi umum di Indonesia (Dok. Samuel Sekuritas)