“Dengan kapal-kapal Coast Guard China yang beroperasi di perairan Malaysia, Filipina, dan Vietnam setiap hari sepanjang tahun, itu semua menunjukkan ketegangan tetap tinggi dan persinggungan dengan tetangga-tetangga itu jadi kejadian biasa,” ujar Kepala program Asia Tenggara di CSIS Washington, Greg Poling.
Laporan itu juga mengemukakan bahwa data soal China ini belum seluruhnya karena tidak semua kapal China menggunakan transceiver untuk melacak keberadaan mereka. Beberapa juga mencoba mengaburkan identitas mereka dengan data palsu.
“Lokasi patroli sangat konsisten dalam beberapa tahun terakhir. Ini diprediksi bisa dikelola oleh pihak-pihak Asia Tenggara, meskipun dengan susah payah,” kata Greg.
Hubungan AS dan Filipina makin erat di bawah Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr. dengan kedua belah pihak sepakat untuk mempercepat proyek militer dan akan menggarap proyek baru dari perjanjian kerja sama pertahanan mereka. Filipina bulan lalu juga memperkuat kehadiran militer di LCS.
Vietnam dan Indonesia juga memperkuat pertahanan mereka masing-masing.
(bbn)