Jurus BI Menahan Rupiah agar Tak Makin Digilas Dominasi Dolar AS
Ruisa Khoiriyah
23 June 2023 08:12
Bloomberg Technoz, Jakarta - Menjaga stabilitas nilai tukar rupiah menjadi fokus utama Bank Indonesia di tengah tingginya ketidakpastian global terutama terkait arah bunga acuan di negara-negara ekonomi utama.
Untuk menyokong pertahanan rupiah, BI berniat mengoptimalkan operasi moneter melalui term deposit valas Devisa Hasil Ekspor dengan menambah pilihan tenor yang lebih pendek dan menambah frekuensi lelang. Yaitu, TD valas DHE overnight, tenor 2-3 hari, juga tenor 1 minggu untuk melengkapi 3 tenor yang sudah ada sebelumnya yaitu 1 bulan, 3 bulan dan 6 bulan.
"Frekuensi dan tenor TD valas DHE di bawah 1 minggu yang selama ini terbatas itu akan ditingkatkan. Kalau operasi moneter valas bisa ditingkatkan, suplai dolar AS akan lebih baik di pasar, rupiah juga akan lebih stabil dan cadangan devisa akan lebih dari cukup. Jadi, kita atasi masalah dari sumbernya [suplai]," kata Perry Warjiyo, Gubernur BI dalam konferensi pers pengumuman hasil Rpaat Dewan Gubernur BI, Kamis petang (22/6/2023).
Sejak dimulai operasi moneter TD valas DHE pada Maret lalu, nilai total yang dolar AS yang sudah tersedot mencapai US$1,37 miliar atau sekitar Rp20,48 triliun. Masih relatif kecil dibanding permintaan valas di pasar yang bisa mencapai US$2 miliar dari satu entitas saja, seperti PT Pertamina (Persero) yang membutuhkan valas untuk mengimpor minyak dan gas.
"TD valas DHE sejauh ini belum sepenuhnya dimanfaatkan para eksportir walaupun tawaran bunganya menarik. Nilai penyerapan selama Maret-Juni juga masih kecil dibandingkan nilai ekspor Indonesia yang mencapai US$21 miliar per bulan atau nilai transaksi valas di bank-bank baik spot, swap maupun forward yang mencapai US$ 6 miliar per hari," komentar Satria Sambijantoro, Ekonom Bahana Sekuritas dalam catatan yang diterima Bloomberg Technoz, Rabu (21/6/2023).