Meskipun saat ini risiko penularannya telah menurun, Wiku menegaskan bahwa status endemi Covid-19 ini bukan berarti Indonesia bebas dari penyebaran virus Corona. Dia menjelaskan bahwa endemi merupakan suatu kondisi penyakit terjangkit di wilayah terbatas pada populasi tertentu. Artinya bukan berarti virus ini telah hilang.
"Oleh karena itu, penting tetap waspada tetap menjaga protokol kesehatan, menajga masker. Seharusnya masyarakat sudah terbiasa untuk menerapkan PHBS (Pola Hidup Bersih dan Sehat) dalam kegiatan sehari-hari," ujarnya.
Sementara Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia (Menko PMK) Muhadjir Effendy pagi tadi mengatakan, pemerintah sendiri menjamin pembiayaan terhadap pasien Covid-19 yang kini masih aktif. Namun bagi yang kurang mampu saja melalui skema pembiayaan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI).
Kuota program ini masih ada 135 juta slot yang diprogramkan di seluruh wilayah provinsi dan kabupaten di Indonesia. Namun bagi yang memiliki BPJS individu maupun yang dibayarkan oleh perusahaan akan membayar sendiri dengan BPJS-nya bila melakukan perawatan dan pengobatan.
"Nanti khusus untuk pembiayaan akan dibebankan kepada pihak yang sakit melalui skema BPJS kesehatan. Sehingga mereka yang berasal dari instansi dari perusahaan itu akan ditanggung iurannya oleh perusahaan atau dia seorang pengusaha mandiri, dia akan menanggung iurannya sendiri," kata Muhadjir.
"Tetapi untuk yang tidak mampu itu akan tetap dibantu iurannya dari pemerintah ya itu skema PPI. Entah itu dananya yang ada di pusat maupun di daerah provinsi dan kabupaten," sambungnya.
(ibn/ezr)