Logo Bloomberg Technoz

BI Kucurkan Stimulus Rp108 T untuk Dorong Pertumbuhan Ekonomi RI

Krizia Putri Kinanti
22 June 2023 15:08

Gubernur BI, Perry Warjiyo Mengumumkan RDG Bulanan Bulan Juni 2023. (Tangkapan Layar Youtube Bank Indonesia)
Gubernur BI, Perry Warjiyo Mengumumkan RDG Bulanan Bulan Juni 2023. (Tangkapan Layar Youtube Bank Indonesia)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Bank Indonesia (BI) memilih fokus pada stabilisasi nilai tukar rupiah yang tengah banyak menghadapi tekanan ketidakpastian ekonomi global dengan mempertahankan bunga acuan BI7DRR di level 5,75% selama lima bulan berturut-turut. Perlambatan ekonomi domestik yang sebagian besar juga dipicu oleh langkah pengetatan moneter sejak Agustus 2022 tidak menyurutkan langkah bank sentral melanjutkan bunga di posisi lebih tinggi dalam kurun waktu lebih lama. 

Namun, bank sentral memastikan pertumbuhan ekonomi domestik tidak terlalu terluka oleh pengetatan moneter dengan menggelontorkan stimulus makroprudensial kepada perbankan supaya bisa leluasa menyalurkan kredit ke 46 sektor prioritas. Nilai stimulus likuiditas yang sudah dikucurkan oleh Bank Indonesia sejauh ini mencapai Rp108 triliun kepada 122 bank yang mengucurkan kredit ke sektor usaha terkait program pemulihan ekonomi.

"Selama ini kami berikan stimulus likuiditas pada 46 sektor prioritas UMKM, ekonomi hijau sebesar 2,8% dana pihak ketiga total Rp108 triliun dengan 122 bank," jelas Perry Warjiyo, Gubernur BI dalam konferensi pers pengumuman hasil Rapat Dewan Gubernur di Jakarta, Kamis (22/6/2023).

Stimulus likuiditas tersebut masih terkait untuk penguatan sektor yang terdampak pandemi Covid-19. Kini, setelah semakin banyak sektor industri yang mulai pulih seiring pandemi berakhir, BI akan reorientasi pemberian stimulus likuditas pada industri terkait hilirisasi sektor mineral batubara juga pertanian, perkebunan dan perikanan. Juga, sektor perumahan, pariwisata, UMKM, juga ekonomi hijau. 

"Stimulus itu kami gunakan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi," kata Perry.