BI Fokus Stabilisasi Kurs Rupiah di Tengah Ancaman The Fed
Krizia Putri Kinanti
22 June 2023 14:41
Bloomberg Technoz, Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) rerata telah melemah 0,56% pada Juni 2023 dibandingkan rerata kurs Mei 2023.
Rupiah secara point-to-point, baik dibandingkan dengan akhir Mei 2023 maupun akhir tahun 2022, menguat masing-masing sebesar 0,30% dan 4,17%. Dengan perkembangan tersebut, penguatan Rupiah dibandingkan dengan level akhir tahun 2022 lebih baik dari apresiasi Rupee India dan Peso Filipina masing-masing sebesar 0,85% dan 0,15% sedangkan Thai Baht mencatat depresiasi 0,70%.
"Nilai tukar rupiah terkendali sejalan dengan stabilisasi yang ditempuh BI," kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers, Kamis (22/6).
Perry mengatakan neraca pembayaran Indonesia mendukung ketahanan eksternal transaksi berjalan pada triwulan II 2023 diperkirakan surplus dipengaruhi surplus Mei 2023 senilai US$4,4 miliar. Sementara aliran masuk modal asing dalam portoflio masih mencapai net inflow US$0,13 miliar meskipun pada Juni 2023 terjadi outflow US$0,87 miliar akibat peningkatan ketidakpastian.
Perry mengatakan ke depannya kurs rupiah akan dibayangi oleh kebijakan The Fed yang berpotensi masih akan menaikkan suku bunga acuan. Oleh sebab itu, lanjutnya, fokus kebijakan BI akan diarahkan pada penguatan stabilisasi nilai Rupiah untuk mengendalikan inflasi barang impor (imported inflation) dan memitigasi dampak rambatan ketidakpastian pasar keuangan global.