Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung, yang merupakan bagian awal dari Prakarsa Sabuk dan Jalan China, pada awalnya menghabiskan biaya kurang dari US$6 miliar. Namun tim konstruksi meminta tambahan biaya sebesar US$1,8 miliar karena membengkaknya biaya teknik, konstruksi, dan pembebasan lahan.
Proyek ini dibangun dan dioperasikan oleh Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), perusahaan patungan antara China Railway International Co. Ltd dan konsorsium perusahaan negara Indonesia. Sebagian besar didanai oleh China Development Bank dan APBN Indonesia.
Kereta api ini awalnya dijadwalkan selesai pada 2019. Namun mengalami beberapa penundaan karena kurangnya biaya dan kecelakaan. Soft launching untuk Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung rencananya akan dilakukan pada Agustus.
Menurut situs resmi KCIC, perjalanan sepanjang 142 kilometer tersebut akan memakan waktu hanya 36 menit dengan kereta yang berjalan dengan kecepatan tertinggi 350 kilometer per jam. Kereta tersebut dapat membawa hingga 601 penumpang dan berhenti di empat stasiun.
Bandung merupakan tempat liburan akhir pekan yang populer di kalangan wisatawan, dengan banyaknya diskon belanja dan udara yang lebih sejuk. Akan ada 68 perjalanan setiap hari setelah kereta api beroperasi.
Luhut Panjaitan mengatakan pemerintah melihat adanya peluang untuk memperpanjang jalur kereta cepat ke arah timur hingga kota Surabaya.
(bbn)