Kini angka itu telah menurun drastis. Saat ini, rata-rata penambahan kasus per Juni 2023 berjumlah 533 atau turun sekitar 97% dari jumlah rata-rata kasus pada lonjakan kasus yang terjadi di dua gelombang tersebut.
"Kasus aktif saat ini (hanya) sebesar 0,14%, sementara pada gelombang kedua 8,96% dan gelombang pertama bahkan mencapai 17,61%," imbuh Wiku.
Selain itu dia juga mengatakan indikator selanjutnya adalah angka kematian yang juga turun sebesar 94% dibandingkan dalam jumlah kematian pada gelombang tersebut.
Selanjutnya keterisian di rumah sakit (BOR) juga mengalami perbaikan dari yang semula 78% dan 60% pada gelombang pertama dan kedua, kini sudah hanya 1,7%.
Menurut Wiku, keberhasilan Indonesia mengendalikan covid-19 tak lepas dari kerja sama pemerintah dan masyarakat. Hal ini juga dibantu dengan masifnya vaksinasi covid-19.
"Adanya perbaikan kondisi ini tidak terlepas dari peran vaksin. Dari jumlah dosis 3 vaksin adalah 38,01% dan angka ini masih tetap penting untuk ditingkatkan. Selain itu survei antibodi Sars-Cov2 di Januari 2023 menunjukkan proporsi penduduk yang memiliki kadar imunitas Sars-Cov 2 masih tinggi yaitu 99%," ungkapnya.
Pemerintah sebelumnya resmi mencabut status pandemi Covid-19 di Indonesia pada Rabu (21/6). Presiden Joko Widodo mengatakan, alasan yang menjadi pertimbangan pemerintah mencabut status yakni pemerintah mencatat angka harian kasus atau konfirmasi positif Covid-19 sudah mendekati nihil.
(ibn/ezr)