Suara-suara misterius tersebut telah menjadi fokus pencarian untuk menemukan awak kapal Titan yang sudah hilang sejak Minggu (18/6/2023) pagi. Sejumlah armada kapal yang disarankan oleh ahli kapal selam dan samudera dikerahkan dari seluruh dunia untuk melakukan pencarian di Laut Atlantik Utara sekitar 900 mil di sebelah timur Cape Cod, Massachusetts.
Misi untuk menemukan dan mengidentifikasi suara misterius dari bawah laut dipersulit dengan riuhnya suara kapal di permukaan. Sejauh ini Frederick menyebut pencarian menggunakan drone bawah laut dilakukan dengan maksimal. Di waktu yang sama, perubahan cuaca, arus laut dan kondisi laut di permukaan membuat zona pencarian bertambah setiap jam. Area pencarian kini sudah sebesar dua kali negara bagian Connecticut dengan kedalaman 4 kilometer.
Tidak diketahui apakah masih cukup waktu untuk mengambil kapal selam, jika ditemukan, sebelum persediaan udaranya habis. Pada Rabu (21/6/2023) Penjaga Pantai AS menegaskan kembali bahwa tujuan misi ini adalah menyelamatkan awak Titan dengan aman, dan pencarian akan terus dilanjutkan.
"Ada kerumitan yang sangat besar terkait dengan kasus ini," kata Frederick dalam pengarahan tersebut. Namun ia menambahkan, "Kita harus tetap optimis dan berharap."
"Terkadang kita tidak menemukan apa yang kita cari," katanya. "Terkadang Anda berada dalam posisi di mana Anda harus membuat keputusan yang sulit. Kami belum sampai di sana, tetapi jika kami terus mencari, potensi untuk sampai di titik tersebut sangat besar. Ini adalah diskusi yang akan kami lakukan dengan keluarga jauh sebelum saya akan membahasnya di depan umum."
Prancis telah mengirimkan sebuah kapal yang dilengkapi dengan robot bawah air yang dapat masuk hingga bangkai Titanic, sekitar 4.000 meter di bawah permukaan. Tiga kapal lain akan tiba di lokasi pada Rabu waktu setempat. Penjaga Pantai AS menyebut perusahaan eksplorasi bawah laut, Magellan, juga akan menyediakan salah satu drone mereka "dalam waktu dekat". Peralatan milik Magellan dapat mencapai kedalaman hingga 6.000 meter dan telah beberapa kali turun ke lokasi bangkai kapal Titanic.
Beberapa kapal milik swasta, satu dengan ruang dekompresi dan beberapa dengan alat pencarian bawah air, juga bersiap untuk ikut dalam pencarian. Ekspedisi OceanGate, operator perjalanan Titan, memimpin upaya pencarian di bawah laut.
Awak kapal Titan, termasuk Hamish Harding yang merupakan pendiri firma investasi Action Group, dan seorang penjelajah dan pakar maritim Prancis Paul Henry Nargeolet. Tiga lainnya adalah pendiri OceanGate, Stockton Rush, serta Shahzada dan Suleman Dawood, ayah dan anak dari salah satu keluarga terpandang di Pakistan.
(bbn)