Logo Bloomberg Technoz

Bebas Visa Turis Asing Dicabut, Rupiah Bisa Semakin Tertekan

Ruisa Khoiriyah
22 June 2023 10:20

Pariwisata pulau Bali. (dok Bloomberg)
Pariwisata pulau Bali. (dok Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Keputusan pemerintah menghentikan kebijakan bebas visa kunjungan bagi 159 negara efektif mulai bulan ini dinilai akan semakin memperlebar defisit neraca dagang jasa Indonesia. Situasi itu dapat membuat volatilitas pergerakan nilai tukar rupiah semakin berkepanjangan.

Pada kuartal I-2023 lalu, defisit neraca perdagangan jasa Indonesia tercatat sebesar US$ 4,6 miliar, sedikit lebih rendah dibanding kuartal sebelumnya sebesar US$ 5,5 miliar. Namun lebih dalam dibandingkan kuartal I-2022 yang sebesar US$ 4,4 miliar, menurut laporan Bank Indonesia.

Penurunan defisit secara kuartalan itu, menurut bank sentral ditopang oleh kinerja jasa perjalanan (travel) yang terus menguat seiring dengan mobilitas yang meningkat dan dampak positif dari pembukaan ekonomi Tiongkok sehingga mendorong kenaikan kunjungan wisatawan mancanegara.

Namun, kini dengan penghentian visa bebas kunjungan, ada potensi penurunan kinerja yang bisa berimbas pada semakin lebarnya defisit neraca dagang jasa.

"Keputusan menghentikan bebas visa kecuali untuk ASEAN tersebut akan memperlebar defisit neraca dagang jasa Indonesia, yang selanjutnya bermuara pada kenaikan defisit neraca berjalan. Situasi ini bisa membuat volatilitas pergerakan USD/IDR semakin berkepanjangan," komentar Lionel Prayadi, Macro Strategist Samuel Sekuritas dalam catatan Kamis (22/6/2023).