Perusahaan menolak berkomentar ketika dihubungi oleh Bloomberg News.
Titan dirancang untuk menjelajahi bagian Bumi yang hanya pernah dikunjungi oleh segelintir orang, serta tidak memiliki pengawasan regulasi yang ketat. Mereka juga secara eksplisit membuat penumpang sadar sepenuhnya akan risiko mematikan yang dihadapi saat berada di dalam kapal.
Penumpang yang akan naik Titan menandatangani surat pernyataan keselamatan yang berulang kali menyebutkan kemungkinan yang terburuk, yaitu kematian. Kendaraan yang dibuat dari serat karbon silinder dan tabung titanium serta beroperasi menggunakan pengontrol video game yang belum sempurna, bahkan tak punya sistem GPS.
Rob McCallum, petualang laut kelahiran Inggris yang telah melakukan perjalanan ke bangkai Titanic, memberikan konsultasi kepada OceanGate di awal-awal tahun didirikan. Namun, McCallum dan OceanGate akhirnya pecah kongsi karena sejumlah alasan. Dilaporkan oleh Bloomberg pad 2017, salah satu sebabnya adalah kekhawatiran bahwa CEO Rush terlalu tergesa-gesa.
"Saya mengenal Stockton dengan baik, dan berpikir dunia membutuhkan lebih banyak Stockton yang siap mengambil risiko," kata McCallum saat itu. "Namun ia adalah orang yang berpikir sangat cepat, tipe orang yang secepat torpedo. Dan dalam industri submersible, kedalaman yang ekstrim perlu presisi dan kontrol. Tidak bisa diabaikan."
McCallum menolak berkomentar soal misi Titan pada Selasa (20/6/2023).
Peran Mitra
Dalam klaim di situs webnya pada bulan lalu, OceanGate mengatakan bahwa Boeing Co., NASA, dan University of Washington telah berkolaborasi dalam desain dan rekayasa Titan. Namun kini, ketiganya tak lagi ditulis di dalam web. Bagian lain dari situs web menayangkan ucapan terima kasih kepada berbagai mitra industri, termasuk Boeing dan NASA, atas bantuan yang mereka berikan dalam merancang dan merekayasa Titan.
Namun Boeing menyatakan mereka bukan merupakan mitra bagi Titan, dan tidak pernah merancang apalagi membangunnya.
Dalam promosi video di YouTube, OceanGate menjelaskan sistem keamaan Titan. Mereka mengatakan bahwa pihaknya "bermitra dengan pakar kedirgantaraan di University of Washington, NASA, dan Boeing untuk merancang lambung kapal kami."
Di rilis tahun 2020 yang diposting di situs web perusahaan, OceanGate mengatakan bahwa "Pusat Penerbangan Luar Angkasa Marshall NASA di Huntsville, Alabama akan berfungsi sebagai fasilitas di mana pengembangan dan pembuatan lambung diselesaikan" untuk kapal selam terbarunya.
Dalam pernyataan pada Rabu (21/6/2023) NASA mengatakan pihaknya pernah dikonsultasikan terkait material dan proses konstruksi Titan, tetapi tidak melakukan pengujian atau menggunakan tenaga kerja atau fasilitasnya dalam manufaktur.
"Kami ikut bersedih telah mendengar kapal selam Titan hilang, dan kami tetap berharap awal kapal ditemukan dalam keadaan selamat," kata Lance Davis di Pusat Penerbangan Luar Angkasa Marshall NASA di Huntsville, Alabama.
Kevin Williams, juru bicara Laboratorium Fisika Terapan Universitas Washington mengatakan kepada CNN bahwa laboratorium tersebut tidak membantu merancang atau merekayasa kapal Titan.
Surat dari Industri
Sebenarnya pada Maret 2018, Lembaga Teknologi Kelautan -- sekelompok ahli teknologi dan insinyur kelautan, megirim surat ke OceanGate dan meminta perusahaan mengadopsi standar keselamatan yang diakui untuk Titan. Mereka mengatakan bahwa "pendekatan 'eksperimental'" seperti yang dilakukan perusahaan dapat memberikan "hasil negatif (dari yang kecil hingga bencana)".
Menurut New York Times, tidak seperti perahu dan kapal lainnya, sebagian besar kapal selam tidak memiliki peraturan yang memadai, khususnya ketika mereka beroperasi di perairan internasional.
Menurut dokumen tuntutan yang diajukan dalam kasus federal pada 2018, seorang pegawai OceanGate, David Lochridge, mengungkapkan kekhawatiran tentang praktik keselamatan perusahaan. OceanGate lantas menggugat Lochridge secara hukum lantaran dianggap mengungkapkan informasi rahasia bisnis tentang teknologinya. Namun Lochridge membantah tuduhan tersebut dalam gugatan baliknya dan menyatakan bahwa ia telah dipecat secara semena-mena dari posisinya di OceanGate "karena mengemukakan masalah keamanan kritis terkait desain Titan yang eksperimental dan belum teruji oleh OceanGate.
Pada 2019, dalam postingan blog di situs webnya, perusahaan menjelaskan mengapa Titan tidak memiliki regulasi. OceanGate mengatakan persetujuan semacam itu memakan waktu lama dan tidak akan mengatasi risiko operasional.
"Membawa entitas luar untuk mempercepat setiap inovasi sebelum diuji di dunia nyata adalah kutukan bagi inovasi yang cepat," kata postingan tersebut.
Menandatangani Formulir Pengabaian
Sejak menghilangnya Titan, sejumlah mantan penumpang yang pernah menaiki kapal tersebut mengatakan bahwa mereka telah menandatangani surat pernyataan sebelum berangkat yang dengan jelas menggambarkan risiko ekstrimnya.
"Bahkan sebelum naik kapal, ada waiver (pengabaian) yang sangat panjang yang menyebut kata kematian sebanyak tiga kali di halaman pertama," kata Mike Reiss kepada New York Post, produser acara TV The Simpsons yang melakukan perjalanan dengan Titan musim panas lalu untuk melihat bangkai Titanic.
Dalam siaran CBS yang ditayangkan musim panas lalu soal pelayaran Titan, Pogue membacakan dengan lantang surat pengabaian penumpang yang dia tandatangani sebelum menaiki kapal. Menggambarkan Titan sebagai "kapal selam eksperimental yang belum disetujui atau disertifikasi oleh badan pengawas manapun, dan dapat menyebabkan cedera fisik, kecatatan, trauma emosional, atau kematian."
Beberapa orang mempertanyakan mengapa perwakilan OceanGate menunggu begitu lama setelah kehilangan kontak dengan Titan untuk memberitahu Penjaga Pantai AS bahwa kapal tersebut telah hilang.
Salah satu penjelasan yang mungkin? Ini bukan pertama kalinya Titan kehilangan kontak dengan permukaan saat menyelam jauh ke dasar laut.
Pogue mengatakan dalam sebuah tweet pekan lalu bahwa selama perjalannya, kapal selam kehilangan kontak dengan permukaan selama lima jam. Pogue berada di ruang kendali kapal penelitian yang mengawasi perjalanan saat itu.
--Dengan asistensi dari Loren Grush dan Alen Levin.
(bbn)