Logo Bloomberg Technoz

Hati-Hati, Nilai Tukar Rupiah Bisa Merosot Hingga Rp15.300/US$

Ruisa Khoiriyah
22 June 2023 08:46

Ilustrasi dolar AS dan rupiah. (Dimas Ardian/Bloomberg)
Ilustrasi dolar AS dan rupiah. (Dimas Ardian/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Hari ini pergerakan nilai tukar rupiah masih akan dibayangi pernyataan lebih gamblang Jerome Powell, Chairman Federal Reserve, di hadapan kongres Amerika Serikat, tentang perlunya kenaikan bunga acuan lebih lanjut di sisa tahun ini meski dengan kecepatan lebih moderat.

Pernyataan Powell itu telah melemahkan Wall Street tadi malam dan menaikkan probabilitas ekspektasi para pedagang di pasar swap bahwa Juli nanti bunga acuan Amerika akan naik 25 bps. Rupiah hari ini juga menanti hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia yang diprediksi akan menahan bunga acuan BI7DRR di level 5,75%.

Nilai tukar rupiah kemarin berhasil menguatkan otot di tengah tekanan sentimen negatif dengan ditutup menguat 55 bps ke level Rp14.945/US$, setelah terjatuh di level terlemah sejak Maret lalu. Namun, keberhasilan rupiah rebound diperkirakan tidak bertahan lama.

Analisis teknikal menunjukkan, pairing USD/IDR dua kali gagal menembus Fibonacci 50% dari pergerakan puncak-ke-lembah terbaru, akan tetapi itu tidak mencerminkan peluang bullish dolar AS menghadapi rupiah sudah berakhir. Analisis Bloomberg, selama support trendline dari level terendah Mei bertahan, masih terbuka potensi bullish triangle yang bisa membawa nilai tukar rupiah semakin merosot ke level Rp15.300/US$ dalam waktu dekat.

Nilai tukar rupiah berpotensi melemah hingga ke Rp15.300/US$ (Bloomberg)

Di saat yang sama, sentimen pasar global sampai saat ini masih belum cukup ramah terhadap rupiah. Ditambah memuncaknya permintaan valas sejak Mei yang berlanjut sampai bulan ini berakhir dan telah menguras cadangan devisa RI hingga hampir US$ 5 miliar.