Demikian pula pada kasus endemis frambusia -- infeksi kulit, tulang, dan tulang rawan yang disebabkan bakteri treponema pallidum pertenue -- di 79 kabupaten dan kota. Pemerintah menetapkan target eradikasi penyakit tersebut pada tingkat kabupaten atau kota pada 2024. Hingga 2021, pemerintah telah berhasil melakukan sertifikasi eradikasi di 55 wilayah di antaranya. Pada periode tersebut, Kemenkes mencatat ada 158 kasus frambusia yang tersebar di Provinsi Papua, Papua Barat, Maluku, Maluku Utara, dan Nusa Tenggara Timur.
Pemerintah juga berkomitmen menanggulangi penyakit schistosomiasis -- sering disebut juga dengan Demam Keong yang diakibatkan infeksi cacing parasit di air tawar -- yang menjadi endemik di 28 desa, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah. Berdasarkan Peraturan Menkes nomor 19 tahun 2018, pemerintah menargetkan penghapusan seluruh kasus schistosomiasis pada 2024.
Pemerintah sudah menerapkan Peta Jalan atau Road Map eradikasi penyakit Zoonotik 2019-2025. Dalam kebijakan ini, pemerintah mencoba menguransi potensi infeksi pada manusia, hewan, dan keong hingga nol. Hal ini ditempuh dengan menerapkan surveilans, pengobatan, pemberantasan keong positif, rekayasa lingkungan, penyediaan sistem sanitasi dan air bersih, serta manajemen penggembalaan ternak.
Prevalensi kasus kusta, menurut Kemenkes, juga sudah berhasil turun sejak kebijakan eliminasi penyakit tersebut dimulai pada 2000. Saat itu, angka prevalensi kasus kuta mencapai 0,9 per 10.000 penduduk. Angka tersebut telah turun menjadi 0,45 kasus per 10.000 penduduk, pada 2021. Bahkan, angka penemuan kasus barunya juga turun hingga 4,03 orang per 100.000 penduduk.
(frg/roy)